Jumat, Juli 25, 2025

Tawuran Kembali Terjadi, Kapolsek Bontoala Kumpulkan Para Ketua RW dan RT

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aksi tawuran atau perkelahian antar kelompok (Perpok) di Jalan Kandea Kota Makassar kembali terjadi, hal itu membuat aparat kepolisian bergerak cepat melakukan konsolidasi agar hal tersebut tidak terulang.

Salah satunya dengan dengan mengumpulkan para Ketua RW dan Ketua RT Se-Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, serta para tokoh pemuda dan tokoh masyarakat yang diinisiasi oleh Kapolsek Bontoala Kompol H Syamsuardi, Sabtu (28/05/22).

Pada Kesempatan tersebut, Kompol Syamsuardi meminta kepada Ketua RW, RT dan tokoh masyarakat untuk Bersama-sama dan bersinergi menjaga dan memelihara kamtibmas di lingkungannya masing-masing.

Terkait dengan terjadinya kembali perpok, kami akan meningkatkan patroli dan kembali menempatkan personel untuk melakukan penjagaan agar hal tersebut tidak terjadi kembali.

“Kami akan maksimalkan potensi yang ada dalam menjaga harkamtibmas di Wilayah hukum Polsek Bontoala dengan harapan masyarakat pun ikut andil didalamnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kapolsek mengharapkan kepada masyarakat untuk menjadi polisi bagi diri sendiri sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terwujud.

Terakhir Kapolsek mengatakan bahwa kedepannya akan menindak tegas setiap pelaku atau kelompok yang dapat memicu ataupun mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Saya perintahkan kepada unit Reskrim untuk menangkap pelaku yang ditengarai terlibat dalam tawuran tersebut dan berikan tindakan tegas yang terukur sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” tutupnya.

Meski sudah banyak tindakan dari aparat kepolisian, namun hingga kini tawuran masih saja kerap terjadi. Bukan hanya antara warga namun juga yang memperihatinkan adalah tawuran antara pelajar. Banyak motif dari tawuran ini, dikutip dari guruppkn.com secara garis besar, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan tawuran, yaitu sebagai berikut.

1.Faktor tabiat

Tak diragukan lagi, faktor utama penyebab tawuran adalah tabiat dari para pelaku sendiri. Kondisi emosional yang tidak terjaga dan ketidakmampuan untuk menahan diri dari amarah  merupakan sebab bagaimana tawuran dapat dimulai. Tawuran adalah manifestasi dari emosi yang tidak terkontrol dalam menghadapi suatu “serangan” dari suatu kelompok lain.

2.Faktor keluarga

Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi setiap pribadi merupakan ujung tombak dari penanaman nilai dan budi pekerti. Ada kalanya orangtua tidak terlalu memperhatikan perkembangan anak meskipun sudah dilindungi oleh hak perlindungan anak karena kesibukan dan karir sehingga anak tidak memiliki suatu sosok untuk diteladani. Ada pula orangtua yang membiarkan anaknya bergaul dengan lingkungannya secara terlalu bebas.

3.Faktor lingkungan

Lingkungan yang tidak sehat dapat memicu anak untuk terbiasa dengan hal-hal yang buruk juga. Misalnya saja film di televisi yang meperlihatkan kekerasan dan malah dianggap sesuatu yang menyenangkan dapat ditiru oleh anak sehingga terbiasa dengan kekerasan. Belum lagi faktor lingkungan sekitar di mana anak-anak bergaul dengan teman-teman yang “keras” karena tidak mendapatkan pendidikan dari keluarganya, seperti yang dijelaskan sebelumnya, dapat memicu kebiasaan akan perlakuan fisik antar sesama.

4.Faktor relasi

Persahabatan yang kuat memang baik apabila karena persahabatan itu mereka menjadi saling tolong-menolong dalam kebaikan. Namun ada kalanya persahabatan disalahartikan menjadi saling tolong-menolong tanpa memikirkan apa yang akan dilakukan. Seseorang yang medapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan atau seseorang yang merasa kelompoknya dihina akan menggalang kekuatan kelompoknya.

5.Faktor pendidikan

Sekolah adalah lembaga formal tempat mendidik anak-anak untuk mendapatkan nilai-nilai dan budi pekerti luhur. Namun adakalanya sekolah tidak dapat menjalankan tugasnya mendidik anak karena guru-guru yang kurang cakap.

Masih banyak hingga dewasa ini guru-guru yang tak segan berbuat kekerasan terhadap siswanya yang tidak mengetahui manfaat tata tertib sekolah untuk menunjukan ketidaksetujuan terhadap apa yang dilakukan oleh sang siswa. Jelas, ini adalah sesuatu yang salah.

Related Posts

1 of 6,259
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih