Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolsek Sinjai Timur Polres Sinjai Akp Syukur bersama anggota melayat ke rumah duka warga yang meninggal dunia di dusun dompili , Desa saukang Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai atas nama Faharuddin yang merupakan purnawirawan Polri, Jumat (02/10/2020).
Kapolsek Sinjai Timur Akp Syukur,R.S.Pd menyampaikan kepada keluarga turut berduka cita atas meninggalnya purnawirawan Polri Faharuddin Semoga diterima amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya serta keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan.
Tidak hanya melayat ke rumah duka, Kapolsek Sinjai Timur bersama dengan anggota juga ikut mengantarkan jenazah warga almarhum Faharuddin hingga ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa Saukang.
Kapolsek Sinjai timur pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Ini merupakan wujud kepedulian serta suport yang diberikan oleh personil Polsek Sinjai Timur kepada keluarga yang sedang berduka.
Personil Polri di tuntut untuk dekat dengan masyarakat agar terwujud hubungan yang baik dan dapat bekerja sama menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah dia bertugas.
Kapolsek Sinjai Timur Polres Sinjai menambahkan bahwa personil Kepolisian diharapkan selalu hadir ditengah masyarakat, dalam keadaan apa pun di saat masyarakat membutuhkan kehadiran Polisi. “Semoga dengan kehadiran personil Kepolisian Sektor Sinjai Timur di rumah duka seperti saat ini dapat memberikan sedikit suport kepada keluarga yang ditinggalkan,” ucap Kapolsek.
Sikap Kapolsek Sinjai Timur yang meluangkan waktu untuk melayat kerumah duka merupakan wujud kepedulian sosial terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).