Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Meski sanksi disiplin terus di berlakukan, namun masih ada saja masyarakat yang kedapatan melanggar disiplin protokol kesehatan saat operasi yustisi digelar. Seperti yang dilaksanakan Sat Sabhara dari Polsek Alla.
Kapolsek Alla Iptu Sainal Masing yang ikut terjun langsung melaksanakan Operasi tersebut mengatakan dalam operasi tersebut masih saja ada warga yang kedapatan tidak memakai masker.
“Mereka pun langsung diberikan teguran dan selanjutnya diberi sanksi Polisional diantaranya push up, menyanyikan lagu wajib Nasional, membersihkan fasilitas umum dan berjanji tidak akan mengulangi kembali,” jelasnya, Jumat (15/01/2021).
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan guna memutus penyebaran Klaster baru Covid-19 seperti pada pemakaian masker yang menjadi upaya antisipasi mengingat setiap pengunjung maupun pedagang pasar tidak dapat terdeteksi apakah terpapar virus sehingga perlu ada kewaspadaan saat beraktivitas diluar rumah.
“Kami mengajak bersama-sama mentaati anjuran dari pemerintah memutus mata rantai penyebaran Klaster Baru Virus Covid-19. Dengan mengikuti anjuran pemerintah, maka kita turut andil dalam memutus mata rantai penyebaran virus ini,” pesannya.
Dia menambahkan, selain dilakukan dengan di pasar tradisional, penegakan disiplin juga terus dilakukan ke sejumlah ruang publik mulai dari rumah makan, pusat atau instansi pelayanan ditengah tugas patroli.
“Disamping itu masyarakat khususnya di wilayah hukum polsek Alla juga diharapkan ikut berpartisipasi dengan meningkatkan koordinasi agar jika terdapat keluarga yang memiliki riwayat berkunjung dari luar Lampung Barat terutama pada wilayah zona merah diminta segera melapor agar segera dilakukan pemeriksaan oleh pihak terkait,” imbuhnya.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil operasi tim gabungan memberikan teguran bagi pengguna jalan yang tidak mengikuti protokol kesehatan pemerintah.
Tindakan tegas Kapolsek Alla yang memberikan sanksi push up kepada warga yang tidak memakai masker merupakan langkah mendisiplinkan masyarakat dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.