Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Terkadang kita lupa dan abaikan akan fakta sosial di sekitar kita. Masih banyak saudara-saudara kita yang menjalani hidup apa adanya, berjuang melawan kerasnya kehidupan, apalagi dalam kondisi jiwa terganggu, hidup sebatang kara disuatu gubuk.
Dikatakan gubuk bukan juga tapi seperti apa yah? Mending masih baik kandang kerbau dari pada gubuk bapak Simon yang tinggal di dusun Utan Lotong Desa Mekar Sari Jaya Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
Namun, yang patut diapresiasi adalah semangat untuk bertahan hidup dan pelan-pelan bisa berintekrasi dengan dunia luar dalam artian bapak ini sudah bisa berbicara dengan orang disekelilingnya atau saudaranya yang tertua dan janda tua pula tak punya apa-apa.
Setelah Pendeta Vechyu mulai dekati dan berbicara dengan bapak Simon, mulailah perlahan-lahan berintekrasi dengan orang lain dan bantu-bantu saudaranya buat koker Kakao, dan pangkas kakao milik saudaranya yang janda tua.
Gambaran inilah yang diperoleh media ini bersama Kapolres Luwu Utara AKBP Boy Samola akan membangunkan rumah bapak Simon yang hidup sebatang kara, akhirnya Kapolres Luwu Utara mengantarkan bahan-bahan tiang, papan, dan balok 5×7 untuk sandaran atap, melalui Kanit Tipiter(Tindak Pidana Tertentu) Ipda Arifan Efendi,SH bersama anggota Bripka Asdar mengantarkan bahan untuk dirikan rumah, Jumat 6/7/2018.
“Ditemui Pendeta Vechyu, usai mengantar bahan bangunan, Pendeta banyak-banyak terima kasih pada Kapolres yang betul-betul memperhatikan warga miskin dan semoga semua itu Tuhan yang akan memberi limpah dan kesehatan pada Kapolres dan anggotanya,” tutur Pendeta Vechyu sambil meneteskan air matanya.
Dari cerita bapak Simon dan saudaranya yang janda miskin tua pula, diperoleh informasi bahwa orang tua ini tidak pernah ada bantuan dari pemerintah desa apalagi pemerintah daerah.
“Melihat kondisi bapak ini, tentu saya sangat sedih dan empati. Saya hanya memberi sentuhan kasih dan mendoakannya serta support agar Bapak ini bisa tabah dan sabar untuk menghadapi kehidupan dan puji Tuhan bapak ini sudah bisa berintekrasi dengan orang lain, saya hanya ceritera sambil pegang pundaknya dengan sentuhan-sentuhan kasih,” tutur pendeta Vechyu.
Sumber : solatanews.com