Rabu, Februari 19, 2025

Aksi Heroik Polantas Gowa Saat Bantu Dorong Mobil Mogok Ditengah Jalan

Tribratanews.sulsel.polri.go.id –  Sebenarnya ini bukan hal yang baru karena sebelumnya banyak pemandangan Polisi yang diunggah di internet mendorong mobil pengendara karena mogok. Kendati demikian, aksi heroik anggota lalu lintas di Gowa mengundang decak kagum.

Kata luar biasa patut diberikan oleh salah satu personel Satuan Lalu Lintas Polres Gowa bernama Bripka Akbar yang dengan sigap membantu warga yang tengah mengalami kesusahan ditengah jalan.

Dimana, Bripka Akbar saat sibuk mengatur arus lalu lintas di Jembatan Jeneberang, tiba-tiba saja kendaraan roda empat milik seorang warga terhenti ditengah jalan yang mengakibatkan kendaraannya mati mesin.

Dengan kesigapannya, Bripka Akbar langsung mendekati dan membantu warga tersebut mendorong mobilnya untuk menepi di pinggir jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya dan tidak membuat macet.

“Hal seperti ini sering kami lakukan dan ini bentuk empati serta peduli kepada masyarakat yang tengah mengalami kesusahan dimanapun berada,” ungkap Bripka Akbar saat ditemui Jurnalis Tribratanewspolresgowa.com, Selasa (21/1/20).

Tidak hanya itu, Bripka Akbar juga mengatakan bahwa ini salah satu tugas pokok seorang Polisi untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.

Aksi heroik yang dilakukan oleh Bripka Akbar saat membantu pengendara mobil untuk mendorong kendaraannya yang mogok merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas.

Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warga negara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,631
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih