Rabu, Februari 19, 2025

Aksinya Terekam CCTV, Pelaku Curas di Makassar Berakhir di Jeruji Besi

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Resmob Polsek Tamalanrea Polrestabes Makassar berhasil mengungkap pelaku pencurian dan kekerasan (curas), Sabtu (19/10/19). Pelaku berinisial MQ alias Kally (23) warga Jalan Pampang Kec. Panakkukang Kota Makassar.

Kasubbag Humas Polrestabes Makassar Kompol Alex Dareda mengungkapkan pelaku seorang lelaki berinisial MQ alias Kally (23) alamat Jalan Pampang Kec. Panakkukang Kota Makassar.

Pelaku diketahui melakukan curas di Jalan Bontoramba IV Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dan berhasil membawa kabur HP merk Polytron warna putih, ujar Kasubbag Humas.

Pengungkapan pelaku berawal saat melakukan penyelidikan dan berdasarkan hasil rekaman CCTV di TKP. Petugas bergerak dan mencari alamat sepeda motor Honda Beat warna biru DD 3013 RY yang pelaku gunakan saat beraksi.

Resmob Polsek Tamalanrea yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Amrullah Setiawan berkoordinasi dengan Resmob Polda langsung mendatangi pemilik motor yakni perempuan SR yang tinggal di Jalan Pampang II lorong V kota Makassar.

“Perempuan SR membenarkan bahwa motor tersebut miliknya namun di rentalkan kepada pelaku MQ alias Kally,” ungkapnya.

Petugas kembali bergerak dan berhasil meringkus lelaki MQ alias Kally bersama barang bukti HP di Jalan Pampang raya pada Jumat (18/10/2019) sekitar pukul 01.30 Wita.

Saat diamankan pelaku mengakui telah melakukan curas di Jalan Bontoramba lorong IV, selain itu juga pelaku mengakui sudah tiga kali melakukan curas masing – masing di Jalan Tinumbu berhasil membawa kabur HP Xiaomi warna silver dan di Jalan Pampang masuk kedalam rumah korban dan mengambil HP merk Vivo F9.

Pelaku terpaksa dilumpuhkan pada bagian betis kanan dengan timah panas pada saat dilakukan pengembangan barang bukti lainnya, pelaku berusaha melarikan diri dengan cara melawan petugas dimana sebelumnya telah diberikan tembakan peringatan namun tidak dihiraukan.

Pengamat Sosial khusus masalah kemiskinan dari Universitas Indonesia, Priadi Permadi mengatakan, fenomena pelaku aksi curas atau begal yang terjadi pada sejumlah kota besar di Indonesia merupakan bentuk kejahatan kriminal yang sejajar dengan masalah ekonomi. Kesenjangan sosial dan kesulitan hidup yang terjadi menjadi salah satu faktor pemicu kejahatan pelaku pembegalan di jalanan.

Pemicu lainnya kemudian ditambah dengan tidak adanya pemerataan lapangan kerja membuat masyarakat terutama pemuda dengan pendidikan rendah semakin sulit untuk mencari penghasilan. Untuk itu, masalah inilah yang utamanya perlu diatasi.

Tak hanya itu, menurut Priadi, faktor kriminal itu juga didorong dengan adanya iklan maupun film di televisi yang menunjukkan hidup bergelimangan harta. Akibatnya, orang pun akan menggunakan segala cara agar bisa menjadi seperti itu.

Selain itu, faktor penegakan hukum pun tak luput dari perannya dalam meningkatkan jumlah kriminalitas. Dengan jumlah aparat kepolisian yang kurang, ditambah faktor ekonomi para penegak hukum tersebut, menjadi faktor lainnya kriminalitas seperti pembegalan meningkat.

“Seharusnya penegak hukum pun memberikan hukuman yang setimpal bagi para pelaku kriminal tersebut. Jangan sampai kasus anak jalanan yang kemudian ditangkap dan bebas setelah ditebus menjadi salah satu faktor membuat anak jalanan tersebut berani melakukan kriminalitas lebih tinggi,” ucapnya.

Solusi yang dapat dilakukan untuk menghindarkan anak-anak dalam masalah seperti ini terutama orang tua dan pemerintah. Para orangtua seharusnya bersikap ekstra hati-hati dan memantau secara rutin setiap tahap perkembangan anaknya. Lalu pemerintah harus bekerja lebih maksimal lagi dalam mensejahterakan rakyatnya.

Misalnya, meringankan biaya pendidikan agar anak-anak memiliki ilmu dan skill yang bisa digunakan untuk meringankan beban orang tua mereka. Lalu memberikan dana/uang jatah bulanan kepada warga miskin. Membatasi jumlah penduduk tiap tiap pulau, sehingga tidak ada pertumbuhan yang terlalu tinggi di salah satu pulau/ pemindahan orang–orang ke pulau lain.

Related Posts

1 of 1,627
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih