Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Saat menjelang lebaran merupakan momen yang digunakan oleh para pedagang dan pembeli untuk melakukan transaksi di Pasar Sudu. Untuk itu Kanit Provos Polsek Alla Aiptu Asfin bersama anggota melaksanakan patroli di Pasar Sentral Sudu Kelurahan Kambiolangi, Kecamatan Alla, Jumat (07/05/2021).
Untuk menghindari adanya tindak kejahatan, Kanit Provos Polsek Alla melaksanakan patroli dan sambang kepasar Sudu tersebut. Mengingat pasar Sudu Kelurahan Kambiolangi Kecamatan Alla merupakan tempat rawan yang bisa menjadi sasaran para pelaku kejahatan, seperti pencurian barang berharga,uang atau peredaran uang palsu yang di gunakan pelaku untuk bertransaksi.
“Karena dilokasi tersebut terdapat orang yang melakukan jual beli dan juga untuk antisipasi terjadinnya beredarnya uang palsu maupun tindak kejahatan lainnya,” ujar Aiptu Asfin.
Dalam patroli dan pengamanan tersebut selain memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat, petugas patroli juga memberikan himbauan kepada pembeli dan penjual agar berhati – hati saat bertransaksi agar di teliti uang yang di gunakan transaksi jual beli tersebut agar terhindar dari peredaran uang palsu sehingga tidak memberikan kesempatan kepada pelaku kejahatan.
Dilansir dari cnnindonesia.com, terkait uang palsu, bank sentral tak hentinya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati. Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menyarankan masyarakat untuk menukarkan uang di tempat penukaran uang resmi yang disediakan oleh perbankan.
“Kami mengimbau masyarakat penukar uang tolong karena ini titik-titik penukarannya sudah kami perbanyak tolong menukar di tempat-tempat yang dinyatakan aman untuk menukar,” katanya.
Namun demikian, tak ada salahnya jika masyarakat memahami ciri-ciri uang asli untuk mawas diri dari peredaran uang palsu. Secara sederhana, mengenali ciri uang rupiah asli dapat dilakukan dengan mengandalkan indera peraba dan penglihatan, yakni dengan rumus 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang. “Kalau keaslian uang lewat 3D, dilihat, diraba, dan diterawang,” kata Rosmaya.
Ketika dilihat, maka warna uang terlihat terang dan jelas sehingga mudah dikenali secara kasat mata. Selain itu, pada uang asli terdapat benang pengaman seperti bentuk anyaman pada uang kertas rupiah pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, dan Rp20 ribu.
Khusus untuk pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu benang itu akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda. Lebih lanjut, gambar perisai yang didalamnya terdapat logo BI akan berubah warna jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Ketika diraba, gambar utama, gambar lambang negara Garuda Pancasila, angka nominal uang, huruf terbilang, frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tulisan Bank Indonesia akan terasa kasar ketika diraba. Di samping itu, beberapa pasangan garis di sisi kanan dan sisi kiri uang juga terasa kasar ketika diraba.
Ketika diterawang, akan terlihat tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan pada semua pecahan uang kertas. Selanjutnya, terdapat logo Bank Indonesia dalam bentuk ornamen tertentu pada pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, dan Rp10 ribu. Uang asli, juga memiliki gambar logo Bank Indonesia saling isi alias rectoverso. Logo Bank Indonesia akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya.