Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Bangun semangat gotong royong, Kanit Provos Polsek Bulukumpa Aiptu Muh. Basri bersama warga bahu membahu lakukan pengecoran pagar masjid Mutiara Ashar Abdullah di Jl. Kemakmuran, Kel. Tanete, Kec. Bulukumpa, Kab. Bulukumba, Rabu (10/03/2021).
Aiptu Muh. Basri mengatakan, sebagai anggota Polri dituntut untuk selalu hadir mendekatkan diri dalam setiap kegiatan positif masyarakat dan jalin hubungan silaturahmi. “Kegiatan ini merupakan bentuk kebersamaan antara polisi dan masyarakat,” ucap Kanit Provos.
Kapolsek Bulukumpa AKP Budiawan, S.IP mengatakan saat dikonfirmasi, Melalui kegiatan yang langsung berhubungan dengan warga tersebut diharapkan dapat semakin mempererat hubungan kepolisian dengan masyarakat.
“Kami akan selalu hadir membantu Masyarakat, ini adalah wujud kehadiran polsi ditengah-tengah masyarakat,” ujar AKP Budiawan.
Selain menjalin rasa gotong royong antar aparat dan masyarakat, kegiatan seperti ini juga menjadi salah satu cara mendekatkan diri dengan masyarakat, seringnya bersama-sama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, baik kerja bakti maupun pertemuan-pertemuan desa serta acara adat istiadat.
Kegiatan kerja bakti ini juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan karena merupakan bentuk ibadah, dan selain itu dengan kerja bakti juga untuk memupuk rasa kebersamaan dan silaturahmi antar warga sehingga terbina kerukunan dan rasa toleransi antar warga.
Dengan suasana gotong royong ini diharapkan dapat tercipta kemitraan antara aparat Polri khususnya dengan masyarakat, karena kemitraan dengan masyarakat merupakan langkah positif dalam menekan bahaya gangguan kamtibmas.
Kerja bakti dimaksudkan juga untuk bertemunya antar warga karena kesibukan sehari-hari, dalam kerja bakti ini kita dapat menikmati susana sambil bersenda gurau yang dapat menimbulkan kegembiraan dan keakraban antar warga.
Dalam kerja bakti para pejabat RT ataupun pemerintahan dapat memberikan semangat dan pengarahan dalam masalah kebersihan, sampah dan kebijakan pemerintahan. Hanya dibutuhkan kemauan/niat dari para pejabat pemrintah setempat untuk turun kelapangan.
Kerja bakti merupakan kegiatan yang tidak mengharapkan imbalan uang, dilakukan secara sukarela, hasilnya dapat dinikmati bersama-sama, dalam situasi sekarang ini memang sulit dilakukan karena kesibukan dan rasa egoisme dari pribadi.
Kerja bakti merupakan sarana kebersamaan antar warga guna membantu tercapainya kenyamanan desa dengan melakukan pembangunan-pembangunan yang bermanfaat bagi desa bersangkutan.
Karena semua warga terutama pria berkumpul sedangkan ibu-ibu menyiapkan makan dan minum ala kadarnya, menjadikan rasa saling gotong royong dalam kerja bakti tersebut akan menciptakan kerukunan yang mungkin sulit dicapai pada kesempatan lain. Inilah momentum untuk membangun kerukunan antar warga.