Kamis, Maret 13, 2025

Bantu Masyarakat Bangun Rumah, Wujud Kepedulian Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa Terhadap Warga

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa Briptu Junaidi dalam melaksanakan sambang dan menyempatkan diri mambantu masyarakat yang sementara membangun rumah yang bertempat di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Jumat (31/01/2020).

“Saling membantu merupakan sifat kemanusiaan yang sangat mulia” itulah selalu diterapkan Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa Briptu Junaidi, selain dalam pelaksanaan tugas selaku petugas Bhabinkamtibmas di Kelurahan Bangkala Briptu Junaidi juga menerapkan sifak kemanusiaan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari, yang bertujuan untuk lebih dekat dengan masyarakat serta menjalin kemitraan dan membentuk jaringan informasi untuk memudahkan dalam melaksanakan tugas Kepolisian.

Seperti yang selalu disampaikan Kapolsek Maiwa Akp Tu’ba Patanggu, SH bahwa Selaku petugas Bhabin memang harus jalin silaturahmi yang baik dengan masyarakat serta selalu menjalin keakraban agar dekat dengan masyarakat guna ciptakan situasi kamtibmas kondusif.

“Saya selalu menyampaikan kepada para petugas Bhabin agar menjadi atensi di setiap wilayah binaannya agar menjaga sitkamtibmas tetap aman dan juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dari berbagai ancaman dan gangguan kamtibmas baik pengaruh radikalisme dan pengaruh lainnya,” pungkas Kapolsek Maiwa.

Aksi Bhabinkamtibmas Polsek Maiwa yang membantu warga membangun rumah merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas.

Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warga negara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 4,365
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih