Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Untuk memberikan dukungan moril terhadap warganya yang sedang berduka, Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene Polres Pangkep Aipda Muh. Amir hadiri Takziah di rumah warganya yang sedang berduka di rumah Alm.Bpk. Maddusila di Kp. Japing japing Kel. Bontolangkasa, Jumat (6/3/2020).
Aipda Muh.Amir tersebut mengatakan bahwa kehadiran pihaknya merupakan wujud rasa turut berbela sungkawa kepada pihak warga/masyarakat yang sedang berduka.
Pemberi Takziah Ustaz Samuin Husain S.Ag, MA kepala KUA Kec. Minasatene di tengah tengah Masyarakat yang hadir dalam giat tersebut.
Saat bercengkerama dengan warga yang sedang bertakziah, tak lupa Aipda Muh.Amir menyisipkan pesan Kamtibmas disela-sela obrolannya dengan warga serta para warga kampung tersebut yaitu untuk sama sama mendukung terlaksananya pemilu Kada 2020 Kab. Pangkep agar bisa berjalan lancar Aman Damai dan Sejuk.
Kapolsek Minasatene Polres Pangkep Iptu Abd Halim. SH saat di konfirmasi menjelaskan, bahwa kehadiran Polri inipun sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat, dan sebagai wujud sikap mengayomi dari Polri, dan dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga sinergitas antara Polri dan masyarakat senantiasa terjaga.
“Dan ini merupakan cermin sinergritas dan gambaran, bahwa Polri adalah Mitra Masyarakat,” tuturnya.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).