Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Jatanras Polrestabes Makassar membekuk seorang pelaku pencurian berinisial IQ alias Adi (43) warga Jalan Mangadel Utara Kota Makassar. Dalam Aksinya pelaku melancarkan aksi pencuriannya dengan menggunakan korek api yang menyerupai pistol.
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengungkapkan pelaku IQ telah melancarkan aksinya belasan kali, “Untuk Bulan Juni Tahun 2020 ada tiga Laporan Polisi yang ditangani Polrestabes Makassar terkait pencurian dengan mengancam korbannya menggunakan pistol korek api,” ujar Kasubbag Humas, Senin (22/06/2020).
Modus Pelaku mendatangi calon korbannya di Jalan Dg. Regge yang sedang asik nongkrong, pelaku lalu mendekati korban dan mengaku sabagai anggota Polri lalu memperlihatkan foto seakan –akan mencari orang yang ada didalam foto tersebut.
Sambil mengeluarkan korek api yang menyerupai pistol pelaku langsung melancarkan aksinya mengajak tiga korbannya ke sebuah lorong yang tidak jauh dari Jalan Dg. Regge dan menyuruh mengeluarkan handphone milik korbannya, “Setelah terkumpul kemudian pelaku mengambil dan membawa kabur dengan menggunakan motor Yamaha merk Mio M3 warna putih,” terang Kasubbag Humas.
Pelaku diamankan oleh Jatanras Polrestabes Makassar setelah mendapat informasi dari warga tentang keberadaan pelaku, lelaki IQ alias Adi berhasil di tangkap pada sabtu (20/06/2020) sekitar pukul 05.00 Wita di Jalan Dg Tantu Kota Makassar.
Saat diamankan pelaku juga berhasil menyita barang bukti.HP Xiomi 6A Warna Gold Rose,HP Samsung J3 Warna Gold Rose,HP Oppo A35 warna Hitam,HP Xiomi Redmy warna Hitam,Sepeda motor Jenis Mio M3 Warna Putih Pink dgn Nopol DD 5326 RS (Kendaraan yg dipakai melakukan) serta Sebuah Korek api yag menyerupai senjata Jenis Revolver.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Sulsel, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.