Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tim Opsnal Polsek Tallo Polrestabes Makassar di back up Resmob Polda Sulsel berhasil meringkus pelaku pencurian sepeda motor yang terjadi di Jalan Pongtiku Makassar, Sabtu (14/09/19) dini hari. Dua pelaku diamankan yakni lelaki PC (21) warga Jalan Maccini Kidul dan lelaki AD (24) warga Jalan Kerung-kerung.
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar Kompol Alex Dareda mengungkapkan, pelaku mengambil sepeda motor korban di Jalan Pongtiku. “PC selaku eksekutor yang mengambil motor, AD berperan sebagi joki/pengantar,” ucap Kompol Alex.
Lanjut Kasubbag Humas Polrestabes Makassar, PC berboncengan AD selaku pengemudi dari Jalan Maccini ke Jalan Pongtiku memetik sepeda motor honda beat milik korban. “Sepeda hasil kejahatannya tidak dijual. Dipakai AD dengan merubah warna motor dari merah ke warna putih,” Jelas Kompol Alex.
Sebelum dibawa ke Polsek Tallo PC sempat dihadiahi timah panas di kaki lantaran berusaha melarikan diri dengan mengelabui petugas, meskipun diberi tembakan peringatan sebanyak tiga kali namun tidak dihiraukan terpaksa petugas mengambil tindakan tegas terukur melumpuhkan pelaku dan melarikan ke rumah sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.
Seperti yang dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat, dimana ulah pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) semakin merajalela. Bukan hanya di tempat sepi, para pelaku curanmor pun juga tak berpikir panjang berulah di lokasi yang penuh keramaian.
Bahkan, aksi pencurian kendaraan bermotor makin terbilang nekat melakukan aksi kejahatannya, meskipun di lokasi yang ramai, juga banyak terjadi seperti di areal parkiran. Pelaku berulah dengan cepat, sehingga sulit terlacak oleh pemilik kendaraan. Peralatan mencuri kendaraan bermotor pun semakin canggih.
Penyebab pencurian pun juga beragam dan terkesan banyak juga yang sepele. Ada yang ditaruh di parkiran kemudian raib, lantas ada juga yang diserobot di jalan, bahkan ada juga yang karena sepele seperti karena ditinggal memancing, ditinggal belanja di dasar dan lainnya.
Dengan kondisi semacam itu, maka hal ini memberi sinyal kepada kita semua para pemilik motor untuk lebih ekstra hati-hati dan waspada bahwa pelaku-pelaku pencuri motor mengintai kekayaan motor kita. Bisa jadi, semakin banyaknya motor yang dicuri lantaran jumlah sepeda motor juga bertambah sangat banyak di masyarakat. Maka wajar jika pencurian sepeda motor juga banyak yang memenuhi laporan kantor polisi.
Kita tentu tidak bisa melarang pengetatan kepemilikan sepeda motor di masyarakat. Karena bagaimana pun alat transportasi ini memang dibutuhkan masyarakat untuk kemudahan mobilitas. Namun yang bisa dilakukan adalah memberikan imbauan agar masyarakat pemilik sepeda motor lebih berhati-hati dan waspada. Ketika ditinggal parkir maka harus dipastikan sepeda motor sudah terkunci.
Jangan sampai angka pencurian sepeda motor terus bertambah di masyarakat. Hal itu akan menjadi preseden buruk bagi rasa keamanan masyarakat. Meski sebenarnya penyebab kriminalitas pencurian sepeda motor itu bukan semata-mata karena faktor aparat keamanan tetapi juga karena keteledoran pemilik yang menyebabkan munculnya kesempatan pelaku beraksi.
Untuk itu, kita semua berkewajiban mengeliminasi kasus-kasus pencurian sepeda motor. Tugas terdepan memang ada di pundak aparat kepolisian selaku penjaga keamanan masyarakat. Kita khawatir jika setiap hari masyarakat disuguhi kasus-kasus atau kejadian pencurian sepeda motor maka akan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat akan minimnya rasa aman. Atau setidaknya masyarakat akan berkurang rasa percayanya kepada kinerja aparat kepolisian.
Untuk itu, salah satu cara lain untuk menekan maraknya aksi pencurian sepeda motor ini adalah dengan melakukan tindakan keras dan tegas kepada pencuri sepeda motor itu. Sehingga akan meningkatkan rasa aman di mata masyarakat, utamanya bagi pemilik kendaraan sepeda motor.