Tribratanews.sulsel.polri.go.id -Kapolsek Maritengngae Iptu Abdul Samad memimpin anggotanya melaksanakan operasi bina kusumah dengan sasaran siswa atau pelajar yang berkeliaran diluar lingkungan sekolah tanpa ijin dari guru (bolos), Rabu (30/10/19).
Setelah melakukan patroli di beberapa titik yang diduga tempat berkumpulnya pelajat di dalam kota Pangkajene, ditemukan puluhan siswa yang masih memakai seragam sekolah di luar jam pelajaran.
“Kami amankan mereka dan kemudian membawanya ke kantor” ujar Kapolsek Maritengngae singkat.
Menurut Samad siswa yang diamankan ini berasal dari berbagai sekolah diantaranya SMP 2 Pangsid, SMA 2 Sidrap, SMA 6 Sidrap dan SMA Dipanegara Sidrap. “Kami juga memanggil guru dan orang tua masing masing pelajar sebagai pemberitahuan bahwa anak atau siswanya terjaring operasi bina kusumah” tambahnya.
Dihadapan guru dan orang tuanya, para siswa ini diberikan pembinaan oleh Kapolsek Maritengngae dengan menyampaikan pesan dan himbauan kamtibmas agar tidak mengulangi perbuatan yang sama maupun perbuatan yang melanggar peraturan hukum lainnya.
“Mereka membuat pernyataan dengan disaksikan oleh guru dan orang tua masing masing,” tutur Samad.
Setelah diberikan pembinaan yang masing masing siswa kemudian diserahkan kepada orang tua dan gurunya.
Dilansir dari jejakpendidikan.com, penyebab anak bolos sekolah menurut Surya (2001:122) kebiasaan membolos dapat bersumber dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Secara internal, kebiasaan membolos bersumber dari dalam diri siswa yang antara lain berkaitan erat dengan faktor kecakapan potensial maupun actual, kematangan perkembangan, sikap dan kebiasaan, minat, kestabilan emosional, pengalaman, kemandirian, motivasi berprestasi, kualitas kepribadian dan sebagainya.
Faktor eksternal yang mempengaruhi kebiasaan membolos dapat bersumber dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pergaulan teman sebaya.
Faktor dalam keluarga yang menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos, yaitu suasana keluarga yang kurang mendukung, keterbatasan sarana keluarga, kurangnya keharmonisan hubungan dalam keluarga.
Sementara menurut Setyowati (2004:72) beberapa masalah yang dihadapi siswa yang membolos antara lain:
1.Adanya perasaan tidak nyaman.
2.Mempunyai musuh di sekolah.
3.Tidak suka dengan beberapa mata pelajaran yang dianggap tidak penting atau tidak di sukai.
4.Merasa tertinggal dalam pelajaran yang tidak mamp.
5.Tidak suka guru yang mengajar.
6.Adanya tekanan dari teman.
7.Situasi sekolah yang tidak mendukung untuk belajar.
8.Memang karena tidak berminat untuk bersekolah.
Dari beberapa faktor diatas dapat disimpulkan bahwa faktor dari perilaku membolos yaitu intern atau yang bersumber dari dirinya sendiri, dan faktor ekstern atau faktor yang bersumber dari lingkungan sekitarnya.
Akibat dari kebiasaan membolos ini siswa dapat mengalami kegagalan dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena tertinggal mata pelajaran. Masalah akan muncul disaat siswa yang membolos tidak memahami materi bahasan.