Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aparat pemerintah bersama TNI-POLRI di Kota Palopo tidak henti-hentinya melakukan pemantauan dan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di Kota Palopo, termasuk yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Wara Aiptu M. Abdu Liso saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan disalah satu rumah warga binaaannya.
“Kami menerima laporan adanya warga binaan yang terpapar Covid-19, dan mereka meminta untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di rumahnya, sehingga kami bersama rekan dari Babinsa TNI-AD Koramil 1403/06 Palopo dan aparat Kelurahan Salekoe lakukan penyemprotan,” ungkap Aiptu M. Abdu Liso, Selasa (16/03/2021).
“Penyemprotan cairan disinfektan di rumah warga binaan, kita mulai dari halaman rumah dan sekitarnya, kemudian diruang tamu, ruang makan, kamar mandi (Toilet/WC) dan kamar tidur,” tambahnya.
Kegiatan tersebut, sebagai upaya dari penanganan dan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di wilayah Kelurah Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo.
Aiptu M. Abdu Liso juga mengimbau dan mengajak warga binaannya agar tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta menghindari kerumunan massa.
Langkah yang ditempuh Bhabinkamtibmas Polsek Wara untuk memutus mata rantai virus Covid-19 dengan menyemprotkan disinfektan dirumah warga merupakan salah satu cara dalam mencegah tersebarnya virus corona.
Selain sebab dunia Islam juga mengajarkan untuk menempuh sebab syar’i, diantaranya yang disebutkan oleh Asy-Syaikh Prof. Dr. AbdurRozzaq Al-Badr hafizhahullah :
Bacaan untuk mencegah bahaya
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membaca,
“Dengan menyebut nama Allah, yang bersama nama-Nya tidak ada satu pun yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Sebanyak 3 kali (di petang hari), maka tidak ada bahaya yang akan menimpanya sampai pagi, dan barangsiapa membacanya di pagi hari 3 kali maka tidak ada bahaya yang akan menimpanya sampai sore hari.” [HR. Abu Daud dan lainnya]
Memperbanyak doa nabi Yunus ‘alaihissalam
“Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
“Dan ingatlah kisah Dzun Nun (Nabi Yunus ‘alaihissalam), ketika ia pergi dalam keadaan marah (kepada kaumnya), lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka ia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap (di perut ikan), ”Tidak ada yang Berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kesulitan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” [Al-Anbiya: 87-88]
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan dalam Tafsir beliau, tentang firman Allah, “Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”,
“Maknanya: Orang-orang yang beriman apabila berada dalam kondisi bahaya dan mereka berdoa kepada Allah dalam keadaan bertaubat kepada-Nya, terutama apabila mereka berdoa dengan doa ini saat tertimpa bahaya, maka Allah akan menyelamatkan mereka.”
Kemudian Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan sebuah hadits dari Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam,
“Doa Dzun Nun (Nabi Yunus ‘alaihissalam) ketika beliau membacanya di dalam perut ikan,
“Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Tidaklah seseorang berdoa dengannya dalam semua keadaan, kecuali Allah akan mengabulkannya.” [HR. Ahmad dan At-Tirmidzi]
Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata dalam kitab Al-Fawaaid,
“Tidak ada yang seperti tauhid dalam menolak musibah-musibah yang terjadi di dunia. Oleh karena itu doa agar dihilangkannya kesusahan adalah dengan tauhid. Dan doa Nabi Yunus di dalam perut ikan yang beliau panjatkan agar Allah menyelamatkan dan mengeluarkannya dari kesusahan adalah dengan Tauhid.
Tidak ada yang dapat menjerumuskan ke dalam kesusahan-kesusahan yang terbesar kecuali dosa syirik. Dan tidak ada yang bisa menyelamatkan darinya kecuali dengan tauhid. Maka tauhid adalah sebab terlindungi, terjaga, terbentengi dan terselamatkannya alam semesta, dan hanya Allah yang memberikan taufiq.”
Berlindung kepada Allah dari beratnya musibah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, dari Nabi shallallahu‘alaih wa sallam, beliau bersabda,
“Berlindunglah kepada Allah dari beratnya musibah, tertimpa kebinasaan, takdir yang buruk dan rasa bahagianya musuh.” [HR. Bukhari]
Selalu membaca doa ketika keluar rumah
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seseorang keluar dari rumahnya seraya membaca,
“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”.
Maka akan dikatakan kepadanya ketika itu: Engkau telah diberi hidayah, dicukupi dan dilindungi. Lalu setan menjauh darinya, maka setan yang lain berkata: Bagaimana kamu akan mencelakakan orang yang telah diberi hidayah, dicukupi dan dilindungi?” [HR. Abu Daud]
Memohon keselamatan setiap pagi dan petang
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, beliau berkata: Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan doa ini setiap pagi dan petang,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri serta atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu, dari ditenggelamkan dari arah bawahku (tertimpa malapetaka tanpa aku sadari).” [HR. Ahmad]
Memperbanyak doa
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, beliau berkata, Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa diantara kalian dibukakan untuknya pintu doa maka akan dibukakan untuknya pintu-pintu rahmat, dan tidaklah Allah dimintai sesuatu yang lebih Dia cintai daripada permintaan keselamatan.”
Dan Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya doa bermanfaat untuk perlindungan dari yang sudah terjadi dan yang belum terjadi, maka hendaklah kalian banyak berdoa wahai hamba-hamba Allah.” [HR. At-Tirmidzi dan lainnya]
Tidak mendatangi tempat tersebarnya wadah
Dari Abdullah bin Amir radhiyallahu’anhuma, “Bahwasanya Umar radhiyallahu‘anhu berangkat menuju Syam, ketika sampai di Sarga (sebuah kampung di lembah Tabuk) disampaikan kepada beliau bahwa ada wabah tersebar di Syam. Maka Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu mengabarkan kepada beliau bahwa Rasullullah bersabda,
“Jika kalian mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah datang ke daerah tersebut, dan jika muncul wabah di suatu wilayah dan kalian berada di daerah tersebut, maka janganlah kalian keluar darinya untuk lari dari wabah tersebut.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Jangan digabungkan antara yang sakit dengan yang sehat.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Senantiasa beramal dan berbuat baik kepada orang lain
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Perbuatan baik itu melindungi berbagai keburukan, kerusakan dan kebinasaan. Dan orang yang berbuat baik di dunia akan mendapatkan kebaikan di akhirat.” [HR. Al-Hakim]
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
“Diantara sebesar-besarnya obat penyakit adalah berbuat baik dan ihsan kepada orang lain, berdzikir, berdoa, tunduk kepada Allah, bersungguh-sungguh dalam bermohon kepada Allah dan bertaubat. Maka amalan-amalan ini memiliki pengaruh untuk menghilangkan penyakit dan meraih kesembuhan, bahkan lebih besar pengaruhnya daripada obat-obatan alami, akan tetapi pengaruhnya sesuai dengan kesiapan jiwa, penerimaan terhadapnya dan keyakinannya terhadap pengobatan itu (yaitu yakin Allah akan menyembuhkan dengan sebab itu).” [Zaadul Ma’ad]
Shalat Malam (Tahajjud dan Witri)
Dari Abu Bilal radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Hendaklah kalian mendirikan shalat malam, sesungguhnya itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Dan sesungguhnya shalat malam mendekatkan kepada Allah, memelihara dari dosa, menghapus kesalahan dan mengusir penyakit dari badan.” [HR. Tirmidzi dan lainnya]
Menutup wadah makanan dan tempat minuman
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, beliau berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Tutuplah wadah makanan dan rapatkan penutup tempat air, karena dalam setahun ada satu malam (dalam riwayat yang lain: ada satu hari) turun wabah padanya, tidaklah wabah itu melewati suatu wadah makanan atau minuman yang tidak ditutup kecuali akan turun padanya dari wabah itu.” [HR. Muslim]
Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
“Dan ini termasuk yang tidak diketahui oleh para dokter.” [Zaadul Ma’ad]