Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19, Bhabinkamtibmas Polsek Wara Bripka Dharvan Mardil mengajak warganya untuk mensosialisasikan era tatanan hidup baru di tengah pandemi Covid–19 dengan memperhatikan beberapa protokol kesehatan dan juga memberikan teguran kepada warganya yang tidak memakai masker, Jumat (26/03/2021).
Bripka Dharvan Mardil penyampaikan pesan kamtibmas terkait era tatanan hidup baru yang diterapkan pemerintah yakni melakukan aktivitas seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Protokol kesehatan yang dimaksud seperti selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, tetap menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik, rajin mencuci tangan dengan sabun ataupun antiseptic dan hindari kerumunan.
“Selain itu juga menyampaikan imbauan humanis dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19 baik pemerintah pusat maupun dari pemerintahan Walikota Palopo, agar warga masyarakat memahami dan mematuhi anjuran pemerintah serta paham akan bahaya dari Covid-19, sehingga menjalankan aturan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Kapolsek Wara Res Palopo Kompol Abdu Razak ketika dikonfirmasi mengatakan telah memberikan perintahkan untuk melakukan upaya dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Covid-19. “Sehingga penyebaran virus corona di desa binaan dapat dicegah,” ungkapnya
Teguran yang diberikan Bhabinkamtibmas Polsek Wara kepada warga yang tidak memakai masker merupakan langkah mendisiplinkan masyarakat dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.