Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Entah apa yang ada dibenaknya, seorang suami di Dusun Rante Bone, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, tega menggorok istrinya sendiri hingga tewas. Peristiwa ini terjadi setelah pelaku terlibat cekcok dirumah sawah, Senin (01/03/2021).
Mardi (41), warga Dusun Rante Bone, Desa Buangin diketahui adalah suami dari Lince Buttu (47) adalah suami ketiga dari korban yang telah dikarunia dua orang anak.
Korban Lince Buttu (47) terbujur kaku disawah samping rumah kebun dengan tubuh bersimbah darah dan luka gorok di leher.
Lince tewas digorok oleh suaminya sendiri Mardi (41), karena dibakar cemburu buta. Kejadian bermula, pada Senin siang pukul 13.15 Wita saat korban dan pelaku terlibat cekcok dirumah kebunnya.
Kasat Reskrim AKP H.Syamsul Rijal melalui Kanit PPA Aipda Yuliani mengatakan bahwa pelaku Mardi adalah residivis yang baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mappideceng Masamba.
Yuliani menambahkan bahwa percekcokan terjadi setelah sang suami Mardi (41) mengetahui bahwa istrinya telah menemui mantan suami korban, membicarakan tentang pernikahan anaknya, “Kemungkinan pelaku cemburu,” kata kanit PPA.
Selanjutnya, pelaku dan korban berkelahi dan akhirnya pelaku mengambil sebilah parang yang berada didalam rumah sawah dan langsung menggorok leher istrinya.
Kecemburuan adalah sifat manusia yang mendasar yang sering dilihat sebagai karakteristik paling merusak dalam perilaku manusia. Hal ini sering terlihat pada pria dan wanita.
Kecemburuan adalah suatu emosi yang kuat bahwa itu adalah salah satu penyebab utama terjadinya tindakan kriminalitas, bahkan hingga sampai melakukan pembunuhan di dunia.
Peran menarik dari kecemburuan di dunia tarik-menarik adalah bahwa ketika diamati oleh lawan jenis, itu adalah merusak dan benar-benar ‘menarik’ sebagai kualitas menggoda. Jadi, mengapa kita harus cemburu dan siapa yang terkuat di kecemburuan, laki-laki atau perempuan?
Studi menunjukkan bahwa laki-laki bawaan seksual jauh lebih cemburu daripada wanita. Bukti luasnya, kecemburuan pria dapat dilihat dalam budaya, baik dulu dan sekarang. Pria selalu dikenal untuk mencoba dan mengontrol perilaku seksual perempuan, baik melalui undang-undang, adat istiadat, kekerasan fisik, atau cara lain.
Pengamat Kepolisian Indonesia, Bambang Widodo Umar berpendapat, hubungan asmara seseorang kerap membuat orang itu akan lupa dan hilang akal sehat. Bahkan, tak sedikit juga ada kasus pembunuhan berawal dari masalah percintaan.
Beberapa kejadian juga berlatarbelakang pada kasus asmara. Baik itu hubungan antara lelaki dan wanita, maupun hubungan sesama jenis. Menurut Bambang, secara psikologis orang yang memiliki hubungan asmara, memiliki tingkat kecemburuan tinggi. Bahkan, beberapa sampai harus rela melakukan tindak pidana untuk menghabisi nyawa kekasihnya.
“Ini dilatarbelakangi oleh rasa memiliki, kecemburuan, dan rasa kehilangan,” ujar Bambang.