Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Pasca pemilu 2019, Jumat (26/04/19) di Masjid Nurul Jihad Bonto Ramba Bontonompo Selatan (Bonsel), Kapolsubsektor Bonsel menyampaikan pesan kamtibmas dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kamtibmas tetap aman, damai dan sejuk pasca pemilu 2019 serta menghimbau agar waspadai bahaya Hoax yang ada dimedia TV ataupun dimedia Massa, Youtube yang sering mengajak opini publik untuk menyakini beritanya, padahal suatu berita penyesatan terhadap masyarakat indonesia.
“Hoax diciptakan untuk menggiring opini publik sehingga pada pembuatannya kadang dikemas sedemikian rupa sehingga seolah-olah benar dan nyata”, ucap H.Abdullah DM
Kapolsubsektor bonsel memberikan pemahaman tentang proganda firehose of falsehood dimana dalam penyajian dan sebagai penikmat berita di medsos harus hati hati, jangan langsung percaya sebelum mengecek kebenarannya karena banyak yang menyajikan berita hanya untuk menggiring opini publik demi tujuan yang mereka ingin capai yang sementara saat ini kita saksikan bersama tentang hasil perolehan suara presiden dan wakil presiden, sementara kita pahami bahwa yang diberi kewenangan dalam hal penetapan calon presiden untuk jadi presiden adalah pihak KPU pusat.
Seluruh masyarakat agar sabar menanti hasil yang sebenarnya dari pihak KPU pusat jangan yang lain, siapapun pemimpin negeri ini itulah yang kita dukung bersama agar negara kita aman dari ancaman sekolompok orang yang ingin melihat indonesia kacau atau tidak aman agar keinginannya tercapai dengan jalan berita propaganda yang menyesatkan masyarakat.
Maraknya berita hoax membuat kita harus berhati-hati. Disalin dari muslimafiyah.comIslam mengajarkan kita agar jangan setiap ada berita atau isu langsung diekspos ke masyarakat secara luas. Hendaklah kita jangan mudah termakan berita yang kurang jelas atau isu murahan kemudian ikut-kutan menyabarkannya padahal ilmu kita terbatas mengenai hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri) . Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (An-Nisa: 83)
Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’diy rahimahullah menfsirkan ayat ini,
“ini adalah pengajaran dari Allah kepada Hamba-Nya bahwa perbuatan mereka [menyebarkan berita tidak jelas] tidak selayaknya dilakukan. Selayaknya jika datang kepada mereka suatu perkara yang penting, perkara kemaslahatan umum yang berkaitan dengan keamanan dan ketenangan kaum mukminin, atau berkaitan dengan ketakutan akan musibah pada mereka, agar mencari kepastian dan tidak terburu-buru menyebarkan berita tersebut. Bahkan mengembalikan perkara tersebut kepada Rasulullah [pemerintah] dan yang berwenang mengurusi perkara tersebut yaitu cendikiawan, ilmuan, peneliti, penasehat dan pembuat kebijaksanan. Merekalah yang mengetahui berbagai perkara dan mengetahui kemaslahatan dan kebalikannya. Jika mereka melihat bahwa dengan menyebarkannya ada kemaslahatan, kegembiraan dan kebahagiaan bagi kaum mukminin serta menjaga dari musuh, maka mereka akan menyebarkannya. Dan jika mereka melihat tidak ada kemaslahatan [menyebarkannya] atau ada kemaslahatan tetapi madharatnya lebih besar, maka mereka tidak menyebarkannya. (Taisir Karimir Rahmah hal 170, Daru Ibnu Hazm)
Sebaiknya kita menyaring dulu berita yang sampai kepada kita dan tidak semua berita yang kita dapat kemudian kita sampaikan semuanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah sebagai bukti kedustaan seseorang bila ia menceritakan segala hal yang ia dengar.” (HR. Muslim)
Ancaman Hukuman terhadap mereka yang suka asal-asalan menyebarkan berita
Hukuman diakhirat yaitu mulut dan pipinya akan dirobek-robek. Sebagaimana dalam hadits berikut.
Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenceritakan mimpi beliau,
Tadi malam saya melihat ada dua orang yang mendatangiku, lalu mereka memegang lenganku, kemudian mengajakku keluar ke tanah lapang. Kemudian kami melewati dua orang, yang satu berdiri di dekat kepala temannya dengan membawa gancu besi. Gancu itu dimasukkan ke dalam mulutnya, kemudian ditarik hingga robek pipinya sampai ke tengkuk. Dia tarik, lalu dia masukkan lagi ke dalam mulut dan dia tarik hingga robek pipi sisi satunya. Kemudian bekas pipi robek tadi kembali pulih dan dirobek lagi, dan begitu seterusnya.
Di akhir hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dijelaskan Malaikat, apa maksud kejadian yang beliau lihat
Orang pertama yang kamu lihat, itu adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Dia dihukum seperti itu sampai kiamat, kemudian Allah sikapi sesuai yang Dia kehendaki. (HR. Ahmad)