Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Tim Opsnal Polsek Mamajang mengamankan seorang pencuri ayam, Minggu (04/11/18) sekitar pukul 13.30 Wita. Lelaki NH (25), warga yang tercatat tinggal di Jalan Rajawali, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan diamankan Polsek Mamajang.
Menurut Kapolsek Mamajang, Kompol Daryanto, melalui Kasubbag Humas Polrestabes Makassar, AKP Diaritz Felle aksi pencurian ayam yang dilakukan NH di Jalan Tanjung Alang, Makassar, terkuak ketika Binmas Kelurahan Sambung Jawa memberikan info ke Tim Opsnal Polsek Mamajang.
Di mana, pada saat itu anggota Opsnal Polsek Mamajang, yang dipimpin Panit 2 Reskrim, Ipda Sayful Basir sedang melakukan giat hunting untuk antisipasi kasus 3C (curas/curat/curanmor).
“Setelah mendapat info dari Binmas Kelurahan Sambung Jawa lalu Tim Opsnal segera ke TKP dan mengamankan pelaku dan membawa ke Polsek Mamajang”, sebut AKP Diaritz.
Bersamaan dengan itu, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa 2 ekor ayam kampung milik warga yang bernama BW (39). Di hadapan polisi yang mengintrogasi, NH pun tidak bisa mengelak.
“NH mengakui perbuatan tindak pidana pencurian berupa ayam yang dilakukannya dan juga mengaku ia beraksi melakukan sendirian”, sambung AKP Diaritz.
Faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen.
Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri. Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.
Kalau pencuri akan melewati pintu masuk dan kita sudah menguncinya, tentunya cara itu termasuk mengurangi kesempatan untuk mencuri. Jika seseorang pelaku aksi jambret atau copet mengambil sesuatu dari diri kita tanpa diketahui, sebaiknya menyimpan sesuatu (barang pada posisi yang mudah kita lihat, ini merupakan cara untuk mengurangi/menghindari terjadinya aksi kejahatan pada diri kita.
Penulis : Marwan