Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Resmob Polsek Ujung Pandang dipimpin Kanit Reskrim AKP Abd. Rahim menangkap seorang remaja FI (18) warga Jalan Bulogading Kec. Ujung Pandang Kota Makassar, Selasa (09/10/18).
Kanit reskrim AKP Abd. Rahim, R melalui Kasubbag Humas Polrestabes Makassar AKP Diaritz Felle mengatakan lelaki FI merupakan pelaku pencurian handphone di Masjid Al Ansar Jalan Somba Opu pada Rabu (26/09).
Saat diamankan pelaku FI mengakui melakukan pencurian handphone Oppo A83 warna rose gold milik korban lelaki MS dengan cara mengambil dalam saku celana disaat korban berwudhu di Masjid Al Ansar.
“Setelah berhasil membawa kabur hasil curiannya lelaki FI lalu memberikan HP tersebut kepada kakak perempuannya inisial FB”, ungkapnya
Lanjut Kasubbag Humas, penangkapan FI berawal saat petugas melakukan penyelidikan di Jalan Ujung Pandang kemudian mendapatkan informasi bahwa yang memegang HP merk Oppo A83 warna rose gold yakni lelaki FI.
Berdasarkan informasi petugas pun bergerak dan berhasil meringkus lelaki FI yang sementara melakukan aktivitas jadi tukang parkir.
Selanjuntnya pelaku bersama barang bukti di bawah ke Polsek Ujung Pandang guna penyidikan lebih lanjut. (Humas Polrestabes Makassar)
Maraknya peristiwa kriminal akhir-akhir ini membuat masyarakat resah. Seiring dengan semakin sulitnya ekonomi karena krisis keuangan global yang mengakibatkan banyak perusahaan gulung tikar dan mem-PHK karyawannya, membuat pertumbuhan ekonomi terhambat bahkan di negara-negara maju sekali pun.
Tingkat perekonomian masyarakat semakin mengkhawatirkan. Pekerjaan sangat sulit didapat hingga banyak pengangguran dan kejahatan dimana-mana. Ini dapat dilihat dari banyaknya aksi pencurian, perampokan, penculikan, dan pembunuhan diberbagai tempat baik yang diekspos media maupun tidak.
Pencurian kini sudah tidak mengenal waktu dan tempat lagi, juga tidak terfokus pada malam hari saja, tetapi justru dilakukan di siang hari di tempat-tempat keramaian seperti bank, toko-toko (terutama toko emas), pegadaian, swalayan dan sebagainya. Ini menunjukkan betapa kreatifnya mereka dalam melakukan kejahatan tapi tidak demikian dalam melakukan pekerjaan yang halal. Seharusnya pemerintah bisa melihat setiap celah dari permasalahan yang ada di negara ini, terutama masalah maraknya kasus kejahatan pencurian ini. Lalu mengapa mereka mencuri? Apa faktor penyebab maraknya tindak pencurian akhir-akhir ini? Disalin dari prilianafud.blogspot.co.id, berikut beberapa faktor yaitu:
Faktor ekonomi
Faktor inilah yang paling sering disebut sebagai faktor timbulnya tindak pencurian. Faktor ini meliputi kondisi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Keadaan ekonomi sekarang membuat orang semakin frustasi akan persaingan dan di tambah lagi dengan meningkatnya biaya hidup sehari-hari. Banyak pengangguran merupaan akar dari pencurian dan perampokan, inilah yang harus kita waspadai. Uang memang bukan segalanya tapi uang dapat mendatangkan segalanya termasuk pencurian, perampokan, bahkan pembunuhan.
Perut kosong
Perut kosong juga merupakan penyebab kejahatan, hal ini berkaitan dengan faktor ekonomi (kantong kering) alias tidak punya uang. Ketika seseorang perutnya kosong maka naluri untuk mengisi perut ada atau timbul. Karena perut merupakan salah satu sumber nafsu. Ketika naluri ini muncul namun tidak dibarengi dengan adanya uang untuk membeli makan, maka potensi kejahatan muncul.
Dampak urbanisasi
Yaitu derasnya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota yang membuat persaingan hidup semakin ketat sehingga apapun dilakukan untuk bertahan hidup. Bisa kita lihat pencurian besar terjadi di perkotaan bukan di pedesaan atau di perkampungan. Faktor urbanisasi ini juga berhubungan dengan faktor ekonomi, karena faktor ekonomilah yang membuat orang melakukan urbanisasi.
Pengaruh teknologi
Pesatnya pertumbuhan teknologi serta berbagai produk elektronik canggih membuat orang menginginkan segala sesuatu secara instant meskipun dengan cara yang tidak benar. Kita dibuat untuk “butuh” terhadap berbagai macam teknologi terbaru. Misalnya telepon genggan harganyanya dibuat murah dan proses pembayaranya pun dibuat mudah ada yang bisa di cicil supaya kalangan menengah ke bawah dapat membelinya. Maka tidak heran jika kita sering melihat tukang becak, tukang ojek, kuli bangunan dan lain –lain, bahkan anak kecil pun sekarang sudah kenal dengan teknologi.
Kosong iman
Inilah faktor yang harus lebih kita waspadai. Iman merupakan pokok segala permasalahan atau penyebab kejahatan. Ketika seseorang kantong dan perutnya kosong tetapi imannya terisi, maka hasrat untuk berbuat kejaharan (mencuri) tidak ada. Namun sebaliknya walaupun kita punya banyak harta atau uang tetapi iman kita kosong, maka semuanya akan dilanggar.
Hukuman ringan
Orang tidak takut melakukan tindak pencurian karena ia tau hukuman dari perbuatannya itu akan ringan. Maka dari itu tidak heran jika angka pencurian terus meningkat. Berbeda dengan zaman dulu, hukuman yang dilakukan seperti penggal kepala, penyiksaan, pemotongan salah satu anggota badan dilakukan di depan umum untuk menakut-nakuti masyarakat.
Penulis : Marwan