Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebatang pohon yang akan tumbang melintang di tengah jalan poros Provinsi Sulawesi Selatan, Kampung Mangkaca, Kelurahan Bontomatene, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, Senin (05/04/21).
Pohon tersebut Rawan akan tumbang karena terkena hembusan angin dan posisi pohon sudah mati, masyarakat sekitar yang mengetahui adanya pohon tumbang tersebut langsung menghubungi Polsek Segeri.
Mendapatkan laporan adanya Pohon tersebut personil Polsek Segeri di Pimpin Kanit Lantas Iptu Haeruddin bersama Anggota menuju ke TKP guna lakukan evakuasi pohon tumbang yang melintang di jalan tersebut. Dengan menggunakan gergaji mesin bersama warga memotong cabang dan ranting serta batang pohon menjadi beberapa bagian agar tak membahayakan pengguna jalan serta agar pohon dapat dievakuasi ke pinggir jalan.
“Mendapatkan laporan dari Masyarakat, kami langsung menuju lokasi kejadian dan dengan dibantu oleh warga sekitar, petugas mengevakuasi pohon itu dengan memotongnya menggunakan gergaji mesin,” terang Iptu Haeruddin.
“Jalan dari arah Makassar – Menuju Pare Pare maupun dari arah sebaliknya sempat tidak dapat dilalui karena tertutup pohon yang akan tumbang tersebut, dan alhamdullilah atas kejadian tersebut tidak ada korban dan setelah beberapa saat petugas dari Polsek Segeri yang dibantu oleh warga sekitar berhasil mengevakuasi pohon yang melintang tersebut sehingga arus lalu lintas kembali normal,” pungkas Iptu Haeruddin.
Kapolsek Segeri Polres Pangkep Iptu Sumarto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pelayanan Polri kepada warga masyarakat.
“Diharapkan warga untuk dapat berhati-hati utamanya saat melintas di Kecamatan Segeri maupun sebaliknya dikarenakan jalan tersebut banyak pohon pohon besar yang sewaktu waktu bisa tumbang dikarenakan angin yang berhembus kencang,” ucap Iptu Sumarto.
Aksi personil Polsek Segeri yang bergerak cepat melakukan evakuasi pohon tumbang merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.
Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.
Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.
Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas.
Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.
Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.
Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warga negara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.
Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.