Rabu, Februari 19, 2025

Dapati Siswa Bolos, Kapolsek Parangloe Berikan Pembinaan di Kantor Polisi

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Dapati siswa nongkrong disalah satu warung di Kampung Parang, Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe Gowa, Kapolsek Parangloe Akp Hambali berikan pembinaan dihalaman Kantor Polsek Parangloe, Kamis (21/11/19).

Siswa tersebut ditemukan personil Polsek Parangloe sedang melaksankan patroli cipta kondisi yang dipimpin oleh Waka Polsek Parangloe Ipda Adi Prayitno. Para siswa yang kedapatan bolos tercatat dari sekolah SMA Negeri 6 Gowa Kec. Parangloe.

Personil yang dipimpin oleh Waka Polsek Parangloe langsung mengamankan ke 8 siswa tersebut dibawa ke Polsek Parangloe kemudian diberikan pembinaan oleh Kapolsek Akp Hambali. “Kami sangat prihatim melihat adik-adik pelajar ini tidak masuk sekolah atau bolos kalian ini adalah harapan kedua orang tua kamu dimasa depan, jangan kecewakan orang tuamu,” jelas Kapolsek.

Tidak hanya itu, Kapolsek juga memanggil orang tua siswa yang sedang bolos atau tidak masuk sekolah mengikuti pelajaran ini untuk dihadirkan agar dapat mengetahui bahwa anaknya diberikan pembinaan di kantor Polsek Parangloe lantaran bolos atau tidak masuk sekolah disaat belajar mengajar sedang berlangsung di Sekolah.

Usai diberikan pembinaan oleh Kapolsek Parangloe kemudian masing-masing siswa di pertemukan kepada orang tunya sambil diberikan penjelasan oleh Kapolsek agar orang tua lebih aktif mengawasi anak-anaknya.

“Kami sebagai orang tua sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolsek bersama anggotanya atas kepedulian kepada anak kami mudah-mudahan dengan pembinaan ini dapat memberikan efek jera dan tidak mengulangi lagi,” ucap salah satu orang tua siswa.

Dilansir dari jejakpendidikan.com, penyebab anak bolos sekolah menurut Surya (2001:122) kebiasaan membolos dapat bersumber dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal.

Secara internal, kebiasaan membolos bersumber dari dalam diri siswa yang antara lain berkaitan erat dengan faktor kecakapan potensial maupun actual, kematangan perkembangan, sikap dan kebiasaan, minat, kestabilan emosional, pengalaman, kemandirian, motivasi berprestasi, kualitas kepribadian dan sebagainya.

Faktor eksternal yang mempengaruhi kebiasaan membolos dapat bersumber dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pergaulan teman sebaya.

Faktor dalam keluarga yang menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos, yaitu suasana keluarga yang kurang mendukung, keterbatasan sarana keluarga, kurangnya keharmonisan hubungan dalam keluarga.

Sementara menurut Setyowati (2004:72) beberapa masalah yang dihadapi siswa yang membolos antara lain:

1.Adanya perasaan tidak nyaman.

2.Mempunyai musuh di sekolah.

3.Tidak suka dengan beberapa mata pelajaran yang dianggap tidak penting atau tidak di sukai.

4.Merasa tertinggal dalam pelajaran yang tidak mamp.

5.Tidak suka guru yang mengajar.

6.Adanya tekanan dari teman.

7.Situasi sekolah yang tidak mendukung untuk belajar.

8.Memang karena tidak berminat untuk bersekolah.

Dari beberapa faktor diatas dapat disimpulkan bahwa faktor dari perilaku membolos yaitu intern atau yang bersumber dari dirinya sendiri, dan faktor ekstern atau faktor yang bersumber dari lingkungan sekitarnya.

Akibat dari kebiasaan membolos ini siswa dapat mengalami kegagalan dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena tertinggal mata pelajaran. Masalah akan muncul disaat siswa yang membolos tidak memahami materi bahasan.

Related Posts

1 of 1,621
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih