Rabu, Februari 19, 2025

Dekatkan Diri dengan Warga, Bripka Awaluddin Bantu Warganya Bangun Rumah

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Banyak hal yang dilakukan Binmas desa Rannaloe, Bripka Awaluddin untuk mendekatkan diri dengan warganya seperti membantu warganya bangun rumah, Sabtu (14/09/19).

Selain kegiatan sambang dan patroli yang Rutin dilaksanakan Bripka Awaluddin, ia juga menyempatkan diri membantu warganya membangun rumah, hal ini ia lakukan ikhlas sebagai bentuk empati, “Sebagai umat beragama sudah selayaknya saya membantu sesama,” tuturnya.

Selain melaksanakan tugas dan kewajiban yang diembannya binmas merasa senang apabila ia bisa membantu warganya, disetiaap kegiatan patroli dan sambang ia tak pernah lupa untuk menyampaikan setiap pesan Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga yaitu hadir ditengah tengah masyarakat, ciptakan suasana aman damai dan kondusif.

Lebih lanjut Bripka Awaluddin  mengajak kepada warganya agar bersama sama menjaga kamtibmas, “Jaga kelestarian hutan, jangan lakukan pembakaran lahan dan hutan, mari kita bersama sama menjaga kelestarian hutan ini,” ucapnya.

Apa yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Bripka Awaluddin yang  membantu warga membangun rumah merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,626
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih