Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga kembali melakukan kegiatan sosial diakhir masa tugasnya dengan melakukan kunjungan ke salah satu panti asuhan di kota Sungguminasa. Kedatangan Kapolres Gowa didampingi Wakapolres Gowa Kompol Muh. Fafri beserta para pejabat utama lainnya.
Pada kesempatan tersebut, AKBP Shinto Silitonga dalam sambutannya mengucapkan salam perpisahan dan pamit dihadapan seluruh anak-anak panti asuhan dan berharap agar anak-anak terus mendoakan agar personil Polres Gowa dapat selalu eksis dalam tugas untuk menjaga anak-anak dalam kegiatan sehari-hari.
Pasca kata sambutan Kapolres Gowa kemudian menyerahkan tali asih secara simbolis yang diterima langsung oleh pengurus Panti Asuhan. Adapun jenis bantuan sosial yang diserahkan dalam kegiatan pemberian Tali Asih tersebut berupa sembako serta mainan anak-anak yang diperuntukkan khusus untuk anak-anak Panti Asuhan Nur Akbar.
“Saya berupaya mempergunakan waktu sebisa mungkin untuk menemui anak-anak sekaligus, memberikan kado perpisahan buat anak anak kami yang di Panti Asuhan Nur Akbar menjelang akhir masa jabatan ini dan, saya berharap anak anak tetap diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” harap Shinto.
Kepedulian Kapolres Gowa kepada anak yatim memiliki keutamaan yang agung disisi Allah ta’ala, dari Sahl bin Sa’ad Radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari no. 4998 dan 5659)
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim, sehingga imam al-Bukhari rahimahullah mencantumkannya dalam bab: Keutamaan Orang Yang Mengasuh Anak Yatim.
Disalin dari almanhaj.or.id berikut beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits diatas :
- Makna hadits ini: orang yang menyantuni anak yatim di dunia akan menempati kedudukan yang tinggi di surga dekat dengan kedudukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Arti “menanggung anak yatim” adalah mengurusi dan memperhatikan semua keperluan hidupnya, seperti nafkah (makan dan minum), pakaian, mengasuh dan mendidiknya dengan pendidikan Islam yang benar.
- Yang dimaksud dengan anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal oleh ayahnya sebelum anak itu mencapai usia dewasa.
- Keutamaan dalam hadits ini berlaku bagi orang yang meyantuni anak yatim dari harta orang itu sendiri atau harta anak yatim tersebut jika orang itu benar-benar yang mendapat kepercayaan untuk itu.
- Demikian pula, keutamaan ini berlaku bagi orang yang meyantuni anak yatim yang punya hubungan keluarga dengannya atau anak yatim yang sama sekali tidak punya hubungan keluarga dengannya.