Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolres Gowa Akbp Shinto Silitonga terus aktif memberikan edukasi tentang bahaya Propaganda Firehose of Falsehood yang kini marak terjadi di tengah masyarakat, menjelang Pemilu pada 17 April mendatang, yang tak hanya diberikan ke personilnya, melainkan juga ke berbagai elemen masyarakat, khususnya mereka yang berdomisili di Kabupaten Gowa.
Seperti pada Jumat (01/03) pagi ini, Kapolres Gowa kembali mengedukasi tentang bahaya propaganda Firehouse of Falsehood, yang kali ini diberikan kepada para anggota Senkom (Sentral Komunikasi Mitra Polri) se-Kabupaten Gowa.
Edukasi tersebut diberikan Kapolres dalam pertemuannya bersama para anggota Senkom saat menggelar acara tatap muka dalam rangka mempererat kemitraan dan tali silaturahmi, di Aula Endra Dharmalaksana.
“Propaganda Firehose of Falsehood merupakan propaganda jahat yang senantiasa dilakukan dengan menyebarkan kebohongan dan kekeliruan, yang ciri-cirinya sangat mudah dikenali, antara lain kebohongan yang diproduksi secara terencana dan disebarkan secara massif, yang tidak perduli pada realita-fakta bahkan data,” ucap Shinto.
Selain itu, kebohongannya dibuat untuk menyebarkan kekeliruan yang mempengaruhi masyarakat, serta dengan cepat memberikan klarifikasi bahkan meminta maaf jika kebohongan tersebut terbongkar.
Sejumlah contoh dari produk Propaganda Firehose of Falsehood pun turut dipaparkan oleh Kapolres Gowa. “Contoh Propaganda Firehose of Falsehood diantaranya kasus yang melibatkan Ratna Sarumpaet dan kasus 7 kontainer surat suara yang telah dicoblos,” jelas Shinto.
Orang nomor satu di jajaran Polres Gowa ini pun mengharapkan partisipasi aktif dari para anggota Senkom, sebagai perpanjangan tangan kepolisian ditengah masyarakat dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk.
“Propaganda Firehose of Falsehood adalah masalah faktual yang kita hadapi menjelang Pemilu mendatang. Untuk itu, kami harap bapak-bapak dari anggota Senkom dapat berperan penuh dan senantiasa waspada, serta mampu melawan Firehose of Falsehood ini dengan berani bersuara untuk mengkoreksi serta menyampaikan kebenaran, fakta dan data apabila menemukan informasi yang keliru di tengah masyarakat,” harap Shinto. (Humas Polres Gowa)