Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Pelaku pencurian kotak amal Masjid, lelaki NA (18) dan lelaki KL (22) keduanya merupakan warga BTN Pepabri Kec. Biringkanaya Kota Makassar. Pencurian tersebut terjadi dalam Mesjid Al Busra kompleks BDLHK Kel. Pai Kec. Biringkanaya Kota Makassar pada bulan November 2018.
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar AKP Alex Dareda mengatakan penangkapan kedua pelaku berawal saat salah satu pelaku lelaki NA yang dicurigai melakukan pencurian diketahui sedang berada di Kompleks BDLHK.
Personil Resmob Polsek Biringkanaya yang pimpin Panit Reskrim Ipda Abidin langsung bergerak dan mengamankan pelaku NA, Rabu (23/01/2019).
Saat diamankan pelaku NA diperoleh keterangan bahwa pelaku mengakui telah melakukan pencurian uang celengan di dalam Mesjid Al. Busra kompleks BDLHK Jalan. P. Kemerdekaan.
“Pelaku NA merusak kunci celengan tersebut kemudian mengambil isi dari kedua celengan dan 2 (dua) buah balon cas lalu keluar dari dalam Mesjid menuju kerumahnya,” ungkapnya.
Sesampainya dirumah, lelaki NA lalu menghitung uang celengan hasil curiannya berjumlah Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah).
Selain mencuri celengan Mesjid, lelaki NA bersama rekannya lelaki KL juga berapa kali melakukan aksi pencurian seperti mencuri mesin pompa air di perumahan Griya Sudiang permai kel. Bakung Kec Biringkanaya Makassar.
Lanjut Kasubbag Humas, melakukan pencurian ayam Bangkok di Taman Sudiang dan berikutnya melakukan pencurian kembali di perumahan Griya Sudiang Kota Makassar.
Dari tangan pelaku diamankan barang bukti hasil curiannya berupa balon lampu cas yang disita dari rumah pelaku NA, selanjutnya pelaku dibawah ke Polsek Biringkanaya guna penyidikan lebih lanjut. (Humas Polrestabes Makassar)
Penyebab terjadinya kriminalitas seperti pencurian dari aspek sosial – psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri. Seperti setiap individu dalam masyarakat mempertahankan kebenaran relatif, merasa pendapatnyalah yang paling benar dalam berinteraksi sosial.
Kebenaran relatif itu relatif bisa menciptakan suatu sikap untuk mempertahankan pendapatnya – diri – atau egosentris dan fanatis yang berlebihan. Jika seorang tidak bijaksana dalam menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tecipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi, ketidakadilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman dari pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Guna meminimlisir terjadinya aksi pencurian tersebut, berbagai upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat antara lain yaitu : (1) Pasang kamera CCTV, (2) Rawat rumah dengan baik, (3) Ada hewan peliharaan, dan memasang tulisan di pagar rumah, “Awas Anjing Galak”.
Keempat pastikan rumah selalu dalam kondisi tertutup/terkunci, (5) Pastikan kalender di rumah selalu ‘bersih’, jangan mencoret-coret dengan memberi tanda waktu liburan, waktu bepergian dan lainnya, (6) Simpan koper di tempat tersembunyi, (7) Hafal kondisi terakhir rumah/kantor, (8) jika berhadapan langsung dengan pencuri jangan menyerang!
Penulis : Harmeno