Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Dukung program pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19, Bhabinkantibmas Polsek Tamalate Aipda Jasmin membagikan masker di Kampus STIEM Bongaya Jalan A. Mappaoudang, Kel. Bongaya, Kec. Tamalate, Selasa (16/03/2021).
Menurut Aipda Jasmin, kepatuhan warga memakai masker sudah mulai diabaikan, banyak yang tidak lagi memakai masker dalam beraktivitas di luar rumah.
“Saya perhatikan masih ada saja warga yang abai akan disiplin protokol kesehatan utamanya penggunaan masker masih banyak warga yang tidak pakai masker sehingga selalu kami ingatkan, ini sangat membahayakan orang lain dan keluarganya sendiri,” ujar Aipda Jasmin.
Ditempat terpisah Kapolsek Tamalate Polrestabes Makassar melalui Kanit Binmas Iptu Tampang salu mengatakan bahwa pendisiplinan Prokes Covid-19 bagi masyarakat harus terus kita galakkan walau sebagain warga sudah ada yang divaksin, “Tetap kita harus himbau untuk tetap patuhi protokol kesehatan,” imbuhnya.
Langkah bagi-bagi masker yang dilakukan Bhabinkantibmas Polsek Tamalate tidak lain bertujuan untuk mencegah serta memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 di Kota Makassar.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.