Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Operasi Yustisi gabungan Polres Pinrang bersama Kodim 1404 Pinrang dan Satpol PP kembali dilaksanakan secara stationer di Jl. Jenderal Sudirman, depan Pos 700 Sat Lantas, Senin (3/5/2021).
Dalam Kegiatan Ops Yustisi ini, tim gabungan dilakukan secara stasioner dan mobile, menyasar pada para pengendara motor maupun mobil yang melanggar protokol kesehatan langsung diberhentikan dan di berikan sanksi.
Sementara itu penindakan yang di lakukan secara mobile di laksanakan dengan mendatangi pusat-pusat keramaian, dan mendata para pelaku usaha. Sosialisasi pendisiplinan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19 ini, sesuai dengan Perbup Bupati No 34 Tahun 2020.
Dari hasil Ops Yustisi yang di laksanakan masih di temukan adanya para pelanggar protokol kesehatan, Sanksi yang telah di berikan pada para pelanggar pun di harapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelanggar.
“Dan kedepan masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari di masa pandemi Covid-19 yang terus meningkat ini,” ujar Kabag Ops Polres Pinrang.
Operasi Yustisi yang digelar Polres Pinrang untuk mendisiplinkan warga memakai masker sejalan dengan langkah pemerintah, sebab hal ini merupakan salah satu langkah dan upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin hari semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.