Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Berbeda dari biasanya, operasi yang dipimpin langsung KBO Satlantas Polres Gowa Iptu Dayu Arry kali ini berpusat di salah satu titik Black Spot dalam lalu lintas, tepatnya di Panciro Kabupaten Gowa. Sebanyak 90 pelanggar kembali dicatat Satlantas Polres Gowa saat menggelar operasi rutin, Kamis (08/08/19) siang.
“Black Spot merupakan suatu titik yang menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah rawan kecelakaan. Maka dari itu, kita sengaja lakukan operasi disini, untuk meminimalisir terjadinya laka lantas,” terang Iptu Dayu saat dikonfirmasi.
Adapun dalam operasi ini, Satlantas Polres Gowa berhasil menyita sejumlah barang bukti dari para pelanggar, diantaranya 12 lembar SIM, 88 lembar STNK, dan 20 unit kendaraan roda dua.
“Banyaknya pelanggar yang terjaring membuktikan bahwa kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas masih minim. Untuk itu kami lakukan penindakan berupa tilang, dengan harapan kedepannya mereka tidak akan melanggar dan disiplin dalam berlalu lintas,” ujar KBO Satlantas Polres Gowa.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gowa Iptu Hasrawati saat dikonfirmasi membenarkan perihal operasi yang digelar personilnya.
Menurut pengamat Kepolisian Neta S Pane Operasi Keselamatan merupakan satu solusi untuk menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Namun operasi simpatik yang dilakukan Polri harus benar-benar simpati, sehingga tidak mengedepankan sikap refresif atau penindasan.
Cara-cara simpatik, menurut Neta, akan lebih menarik simpati masyarakat pada Polri ketimbang mengedepankan tindakan hukum. Jika masyarakat sudah simpati, akan sangat mudah bagi Polri untuk menggugah kesadaran masyarakat. Sesuai Undang-undang Lalu Lintas, harusnya pelanggar dihukum tilang. Tapi di masa Operasi Simpatik berlangsung hanya mendapatkan teguran saja dan jika masa operasi selesai baru Polisi melakukan penegakan hukum dan menilang kembali para pelanggar.
Operasi simpatik, lanjut Neta, dilatarbelakangi tingginya angka kecelakaan laulintas khususnya akibat tidak terkendalinya jumlah kendaraan bermotor hingga kesemsarawut lalu lintas dan jalan raya. Imbasnya, situasi tersebut kerap membuat para pengendara menjadi stres.