Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai wujud empati dan duka cita kepada salah satu warga binaannya yang telah meninggal dunia, Aipda Erwin Bhabinkamtibmas Polsek Pallangga Polres Gowa menghadiri acara pemakaman, bertempat di Desa Julukanaya, Kec. Pallangga, Kab Gowa. Sabtu, (03/08/19).
Nampak terlihat juga Bhabinkmtibmas Aipda Erwin ikut mengusung Jenazah Almarhumah Sohari Dg Tonji ketempat pemakaman umum Desa Julukanaya.
Almarhumah Sohari dg Tonji meninggal karena sakit, “Kami atas nama Kepolisian Polres Gowa mengucapkan turut berduka cita yang sedalam dalamnya kepada keluarga Almarhum, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapinya,” ucap Erwin.
Ditempat terpisah Kapolres Gowa Akbp Shinto Silitonga melalui Kapolsek Pallangga Akp Hendra Suyanto mengapresiasi atas kepedulian dan empati yang ditunjukan oleh personil dijajaran Polres Gowa.
Kegiatan yang dilakukan oleh bhabinkamtibmas merupakan wujud kepedulian terhadap apa yang dirasakan oleh warga masyarakat, dalam kondisi apapun kami kepolisian selalu hadir disetiap kesempatan dalam kegiatan masyarakat di wilayah baik suka maupun duka, hal ini demi terwujudnya Polri yang Promoter dicintai dan dibanggakan oleh masyarakat.
Kepedulian Bhabinkamtibmas yang hadir di pemakaman warganya merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.(HR. Muslim).
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).