Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Lelaki TF (20) mendatangi dan menyerahkan diri ke Polsek Panakkukang sekitar pukul 13.00 WITA, Jumat (28/09/2018). Lelaki TF merupakan salah satu DPO pelaku curas, yang merupakan komplotan begal kelompok Sukaria.
Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap, melalui Kasubbag Humas Polrestabes Makassar, AKP Diaritz Felle, SIK mengatakan, sebelum menyerahkan diri, anggota Resmob Polsek Panakkukang, sempat mendatangi kediaman pelaku di Jalan Sukaria. Namun, anggota cuma mendapati orang tua pelaku.
“Saat didatangi rumahnya, TF sudah tidak ada. Anggota Resmob Panakkukang hanya mendapati kedua orang tuanya dan diminta agar segera menyerahkan diri”, ucap AKP Diaritz.
Pasca mendatangi rumah pelaku dan kembali, akhirnya orang tua pelaku mendatangi Posko Resmob Polsek Panakkukang di Jalan Toddopuli Raya, Makassar, dan menyerahkan anaknya ke pihak kepolisian.
Berdasarkan keterangan pelaku, dirinya menyerahkan diri karena takut ditembak.
“Pelaku curas yang merupakan DPO tersebut menyerahkan diri karena takut ditembak”, sambung AKP Diaritz Felle.
Sebagaimana diketahui, TF bersama rekannya, yakni KM alias Kapten (24), WA alias Metal (20), dan FR (17) cukup meresahkan di Kota Makassar. Dimana, tiga rekannya telah ditangkap sebelumnya, dan bahkan ada yang dihadiahi timah panas sampai meninggal dunia.
Adalah KM alias Kapten yang ditembak mati pada Jumat (21/09/2018) lalu di Jalan Nikel Raya, lantaran saat hendak ditangkap justru melakukan perlawan dengan melukai polisi. Sedang WA alias Metal, sehari sebelumnya, Kamis (20/09/2018) ditembak kakinya lantaran mencoba mengelabui petugas dan melarikan diri saat dibawa untuk menunjukkan rekannya yang lain. Sementara FR, ditangkap tanpa perlawanan pada Rabu (26/09/2018) lalu.
Pengakuan TF di hadapan petugas, mengakui ada 25 TKP melakukan aksi kejahatan bersama temannya di Makassar.
Saat ini, TF pun menyusul dua rekannya di Mapolsek Panakkukang, untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut. (Humas Polrestabes Makassar)