Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Satuan Intelkam Polres Sinjai melakukan monitoring dan pengecekan harga sembako dan komoditas hasil pertanian di Pasar Sentral Sinjai Jl. Persatuan Raya, Kel. Bongki, Kec. Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Selasa (07/05/19). Tujuan pengecekan ini adalah untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga sembako selama bulan Ramadhan.
Dari hasil monitoring dan pengececek stock dan harga sembako dilapangan diperoleh data harga eceran terbaru dipasaran dan beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan penting selama bulan suci Ramadhan.
Harga sembako seperti harga beras, sayur mayur dan daging sapi masih tetap dengan harga normal atau harga biasanya. Sementara telur ayam, di pasar sinjai mengalami kenaikan sebesar 10% dari harga Rp 25 ribu/ rak menjadi Rp. 35.000/raknya.
Sedangkan untuk harga cabai merah besar, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.000/kg dari harga biasanya dan untuk bawang putih dan bawang merah keduaya mengalami kenaikan sebesar Rp. 15.000/ Kg.
Selain itu harga Ikan kering kerapu, Ikan kering sunu, Ikan teri kecil dibadrol dengan harga tinggi kisaran 10% dari harga sebelum memasuki bulan suci ramadahan kenaikan ikan kering mencapai Rp.10.000 – 20.000/Kg.
“Hal ini dipengaruhi kurangnya stock akibat cuaca musim hujan sehingga proses pengeringanya mempengaruhi ketersedian stock dipasaran dan juga tungginya permintaan kebutuhan ikan kering pada bulan puasa,” ungkap pedagang ikan kering, Yulhaidir (45).
Sampai saat ini, kenakan harga dari beberapa sembako di pasar Sentral Sinjai masih batas normal begitu juga untuk stock masih stabil, dimungkinkan terjadinya kenaikan harga terjadi menjelang akhir puasa atau menjelang hari raya idul fitri nantinya.
Untuk mengantisipasi hal demikian agar dilakukan koordinasi dengan dengan instansi vertikal lainya dengan membentuk tim terpadu bertujuan untuk melakukan pengawasan dan pemantauan dilapangan secara berkala yang sifatnya mendadak (sidak) untuk mengantisipasi adanya penimbunan dan kenaikan harga secara sepihak dan kenaikan diatas harga kewajaran.
Dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok di pasar, pimpinan tertinggi Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian telah melakukan rapat pembahasan dengan instansi terkait antisipasi melonjaknya harga sembako jelang bulan Ramadhan beberapa tahun yang lalu dan terus berlanjut hingga saat ini.
Saat itu di Pusdalsis Mabes Polri, Kapolri memimpin jalannya rapat pembahasan terkait antisipasi melonjaknya harga sembako jelang bulan Ramadhan 1438 H tahun 2017 yang dihadiri oleh Mendagri, Mentan, Menteri perdagangan (dari polda Jateng), dirut bulog, Ketua KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), PJU mabes polri, Kementan Kemendagri, Gubernur Jateng (polda jateng), Gubernur Sumut (polda Sumut) dan para Kapolda seluruh Indonesia.
Dalam Sambutannya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D menekankan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri 2017 pelaku pasar tidak bermain-main dengan harga sembako.
“Pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari permintaan Presiden untuk menjaga stabilitas harga sembako menjelang ramadhan dan lebaran,” tegasnya.
“Jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, maka sudah dapat dikatakan sebagai pelanggaran hukum atau perbuatan pidana, dan kami akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum,” tambah Kapolri.
Dirut Bulog juga menyampaikan bahwa persediaan bahan makanan pokok sudah disiapkan stok yang cukup.
Menteri Pertanian juga menjelaskan bahwa kesediaan sembako dan produksi dari para petani siap mensuplai, stok beras lebih dari cukup maka tidak ada alasan harga naik dan apresiasi terhadap Polri yg telah bekerja keras menindak para kartel untuk mengatasi harga beberapa pangan yang melonjak tinggi seperti cabe serta menindak kartel pupuk.
Pengawasan rantai distribusi dan persaingan para pemain usaha dibidang pangan pokok terutama dari kartel – kartel yang sering memainkan harga dengan cara penimbunan siap dilakukan Ketua KPPU dengan meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan satgas pangan yang ada di Polri.
Menteri Perdagangan menekankan lagi bahwa ketersediaan Sembako siap memenuhi permintaan pasar menjelang puasa dan lebaran, tinggal bagaimana kita menjaga agar harga tetap stabil, yaitu dengan cara memangkas alur di tingkat middle man (distributor) sehingga alur bahan pangan dari produsen ke konsumen tidak terlalu banyak dan berbelit yang mengakibatkan harga semakin tinggi.
Kemendag juga siap melaksanakan operasi pasar untuk mengimbangi harga bahan pangan adapun masalah yang akan dihadapi yaitu adanya para spekulan yang memanfaatkan momentum bulan ramadhan.