Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Pasca libur, Bhabinkamtibmas Polsek Curio Polres Enrekang Brigpol M.Yusril Jafar bersama anggota jaga melaksanakan kegiatan patroli dialogis dibeberapa sekolah memantau aktifitas para siswa-siswi pada jam pelajaran, Rabu (08/01/2020).
Pada saat perjalanan pulang dari melaksanakan patroli Dialogis, Brigpol M.Yusril Jafar mendapati beberapa siswa yang sedang duduk bersantai disalah satu warung warga yang tidak jauh dari lokasi sekolah dan langsung menyambanginya.
Sebagai Bhayangkara Pembimbing dan Pembina Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Brigpol M.Yusril pun memberikan himbauan kepada siswa tersebut yang mangkir dalam jam pelajaran.
Menurut keterangan siswa tersebut mereka tidak masuk sekolah dikarenakan terlambat dan memutuskan untuk berada diluar sekolah. Alasan itu tidak membuat Bhabinkamtibmas Brigpol M. Yusril Jafar percaya begitu saja dan tetap memberikannya himbauan dan arahan agar tidak mengulagi perbuatannya lagi.
Kapolsek Curio Iptu Hasruddin menuturkan bahwa apa yang dilakukan personilnya tersebut merupakan hal positif demi kemajuan generasi penerus bangsa.
“Siapa lagi yang akan menegur dan memberikan pencerahan kepada anak-anak kita selain guru,maka dari itu kesadaran generasi penerus juga perlu di tingkatkan dengan beberapa metode pembelajaran,” ucapnya.
Dilansir dari jejakpendidikan.com, penyebab anak bolos sekolah menurut Surya (2001:122) kebiasaan membolos dapat bersumber dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Secara internal, kebiasaan membolos bersumber dari dalam diri siswa yang antara lain berkaitan erat dengan faktor kecakapan potensial maupun actual, kematangan perkembangan, sikap dan kebiasaan, minat, kestabilan emosional, pengalaman, kemandirian, motivasi berprestasi, kualitas kepribadian dan sebagainya.
Faktor eksternal yang mempengaruhi kebiasaan membolos dapat bersumber dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pergaulan teman sebaya.
Faktor dalam keluarga yang menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos, yaitu suasana keluarga yang kurang mendukung, keterbatasan sarana keluarga, kurangnya keharmonisan hubungan dalam keluarga.
Sementara menurut Setyowati (2004:72) beberapa masalah yang dihadapi siswa yang membolos antara lain:
1.Adanya perasaan tidak nyaman.
2.Mempunyai musuh di sekolah.
3.Tidak suka dengan beberapa mata pelajaran yang dianggap tidak penting atau tidak di sukai.
4.Merasa tertinggal dalam pelajaran yang tidak mamp.
5.Tidak suka guru yang mengajar.
6.Adanya tekanan dari teman.
7.Situasi sekolah yang tidak mendukung untuk belajar.
8.Memang karena tidak berminat untuk bersekolah.
Dari beberapa faktor diatas dapat disimpulkan bahwa faktor dari perilaku membolos yaitu intern atau yang bersumber dari dirinya sendiri, dan faktor ekstern atau faktor yang bersumber dari lingkungan sekitarnya.
Akibat dari kebiasaan membolos ini siswa dapat mengalami kegagalan dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena tertinggal mata pelajaran. Masalah akan muncul disaat siswa yang membolos tidak memahami materi bahasan.