Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Residivis pelaku pencurian handphone di kecamatan Maritengngae kabupaten Sidrap akhirnya berhasil diringkus oleh unit khusus Sat Reskrim Polres Sidrap. Penangkapan Tison alias Reski (19) pelaku pencurian dipimpin langsung oleh Kanit Buser Polres Sidrap Aiptu Abd. Halim, Kamis (04/07/19).
Kanit Buser Polres Sidrap Aiptu Abd. Halim saat di konfirmasi awak media mengatakan Tison kerap kali melakukan aksi pencurian dan penjambretan di kecamatan Maritengngae.
Dari hasil interogasi yang dilakukan personil Sat Reskrim Polres Sidrap, pelaku sudah mengakui semua perbuatannya yang telah melakukan pencurian dan penjambretan di beberapa wilayah hukum Mapolres Sidrap.
“Adapun barang bukti yang kami sita dari tangan pelaku Tison ini diantaranya 1 (Satu) buah HP Vivo Y93 milik lelaki RAFA, 1 buah HP Oppo F5 dijalan A. Makkasau kelurahan Pangkajene kecamatan Maritengngae kabupaten Sidrap, 2 buah HP hasil jambret milik 2 orang anak kecil yang sedang bermain Game di Jl. Landaung kelurahan Rijang Pittu kecamatan Maritengngae kabupaten Sidrap,” ucap Halim.
Saat ini pelaku bersama barang bukti sudah diamankan di Mapolres Sidrap untuk menjalani proses hukum. Personil Sat Reskrim Polres Sidrap akan terus melakukan pengembangan pencarian barang bukti lainnya.
Penyebab terjadinya kriminalitas – pencurian dan perampokan dari aspek sosial – psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri. Seperti setiap individu dalam masyarakat mempertahankan kebenaran relatif, merasa pendapatnyalah yang paling benar dalam berinteraksi sosial.
Kebenaran relatif itu relatif bisa menciptakan suatu sikap untuk mempertahankan pendapatnya – diri – atau egosentris dan fanatis yang berlebihan. Jika seorang tidak bijaksana dalam menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tecipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi, ketidakadilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman dari pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.