Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aiptu Palaweri mengemban amanah tugas sebagai Bhabinkamtibmas Kelurahan Maricaya Selatan Polsek Mamajang. Pengabdiannya dalam melaksanakan tugas dilapangan juga menjadi fenomena tersendiri guna intropeksi bagi semua orang yang menanam benih-benih Kebaikan, apalagi sebagai abdi masyarakat.
Ikut prihatin dengan berbela sungkawa atas dua orang warganya yang meninggal dunia, Aiptu Palaweri menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi dengan menyisihkan rezekinya untuk mengadakan giat Takziah (pengajian) di kediaman kedua almarhum, Rabu (11/12/19).
Kita semua mengenal dengan misteri tentang kematian dan itu sudah pasti akan terjadi. Sang binmas sangat tersentuh dengan keseharian kedua almarhum warganya tersebut.
Almarhumah sang nenek yang bernama Rabasia meninggal dunia pada umur 90 tahun. Beliau memiliki latar belakang kehidupan yang membuat sang Binmas menjadi sedih. Pak Binmas (Nama Panggilan buat Aiptu Palaweri) sering menyambangi dan menyisihkan rejeki buat si nenek semasa hidupnya.
Sang nenek menghabiskan masa hidupnya dalam gubuk ukuran kecil yang aktifitas kesehariannya menjual bunga dan sebotol air untuk pengunjung yang ingin berziarah kubur di pemakaman umum Dadi Jl. Lanto Dg.Pasewang Makassar.
Si Nenek tinggal sebatang kara di Jl. Onta Baru (Belakang Pekuburan Dadi) memiliki pendapatan keseharian menjual bunga tidak menentu, kadang – kadang paling banyak 20 ribuan perharinya. Selain itu sepengetahuan warga sekitar bahwa Si Nenek tidak memiliki Keluarga.
Kisah berbeda buat almarhum sang kakek yang bernama Aries Irawan Sulamin, alamat Jl. Anuang No. 53, Makassar yang meninggal dunia pada tanggal 5-12-2019 (67). Kehidupan sang Kakekpun begitu haru karena berumur Lansia (tua), biasa kesehariannya hanya membantu bersih-bersih tempat dagangan beberapa pedagang di Pasar Jl.Onta-Jl.Harimau.
Sehingga kebutuhan sehari-haripun kadang tidak mencukupi. Sikap kepedulian sosial yang tinggipun dilakukan oleh Pak Binmas juga sama dengan menyisihkan sedikit rezki kepada sang Kakek.
Dengan menjunjung tinggi Tri Brata, dan Catur Prasetya sebagai anggota Polri yang berovolusi mental, akhirnya terpanggil dengan nurani keikhlasan dalam melaksanakan tugas. Yakni buat sang nenek, pak Binmas memfasilitasi untuk melaksanakan giat Takziah (Pengajian dan berdoa bersama buat Si Nenek Rabasiah) setelah beliau di makamkan yaitu pada malam pertama.
Sikap beliau ternyata menjadi virus dengan ikut sertanya beberapa warga dan tokoh masyarakat untuk berperan serta memfasilitasi giat Takziah hingga malam ketiga untuk mendoakan si nenek yang selama hidupnya sebatang kara dan tidak di ketahui keluarganya yang lain.
Tak berbeda dengan Almarhum Sang Kakek, Aiptu Palaweri (Bhabinkamtibmas Polsek Mamajang) juga dengan keikhlasan memfasilitasi mengadakan giat Takziah hingga 3 malam berturut-turut guna mendoakan sang Kakek.
Singkat kisah sebenarnya tidak ingin Aiptu Palaweri menjadi riya ataupun sombong, namun dengan sikap beliau seorang personil Polri juga manusia biasa yang mana pada institusi Polri kita menanamkan rasa kepedulian sosial dalam melindungi, mengayomi, dan melayani Masyarakat tanpa Pamrih.
Apresiasi salut dan bangga kepada anggotanya pun terucap dari Kapolsek Mamajang Kompol Daryanto bahwasanya hal yang dilakukan oleh Aiptu Palaweri bisa kita ambil hikmahnya, sisi positif buat menjadi nasehat kehidupan kita semua. “Bertugas di Polisi kita jadikan ibadah ladang amal untuk berbuat kebaikan selama hidup , karena mati itu pasti,” ungkapnya.