Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Ditengah pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19), serta imbauan Polri dan pemerintah pusat kepada masyarakat untuk selalu taat dan mematuhi aturan tetap tinggal di rumah, Kapolres Pangkep menyerahkan bantuan bahan pokok (sembako) kepada warga di dua Kampung, yakni Kampung Tekolabbua dan Kampung Toli-toli Kecamatan Pangkajene, dengan sasaran warga yang tidak mampu, Rabu (12/5/21)
Bantuan tersebut berupa beras serta kebutuhan lainnya dan mendapat respon positif dari warga dan pemerintah desa.
“Kita bersyukur ada kepedulian dari Kapolres Pangkep yang turut berbagi untuk membantu warga yang tidak mampu di desa.
Ia menuturkan bantuan kemanusiaan yang diberikan tersebut sangat berarti bagi kebutuhan keluarga di rumah. Apalagi dalam mencegah penyebaran virus masuk ke desa, semua warga kurang beraktifitas bekerja setiap hari karena mengingat imbauan Polri dan pemerintah selalu dituruti. Belum lagi kebun dan sawah gagal panen, sehingga pendapatan petani menurun drastis.
Sementara itu pemerintah desa mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada jajaran Polres Pangkep yang turut berbagi rezeki untuk membantu warga di desa yang tidak mampu. Warga di desa itu sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pada musim panen perdana tahun ini ada petani yang mengalami gagal panen, sehingga kebutuhan pangan terbatas.
Pada kesempatan itu, Kapolres Pangkep AKBP Endon Nurcahyo mengatakan, bantuan sosial yang diserahkan ini tidak lain untuk rasa peduli dan berbagi kepada warga yang tidak mampu, ditengah menghadapi wabah virus yang mematikan ini.
“Mudah-mudahan bantuan sembako yang kita berikan ini dapat bermanfaat bagi warga yang menerima,” ucap Kapolres Pangkep.
Perhatian Kapolres Pangkep kepada warga kurang mampu merupakan bukti kecintaannya terhadap warga miskin, sedang kecintaan seseorang kepada saudaranya yang miskin memiliki banyak keutamaan, disalin dari Rumaysho.com, berikut beberapa keutamaannya :
Pertama, Mencintai orang miskin termasuk kebaikan
Mencintai orang miskin termasuk kebaikan. Dalam do’a yang diajarkan di atas, mencintai orang miskin disebutkan secara tersendiri dan ini menunjukkan pentingnya amalan ini, di samping menunjukkan kemuliaannya.
Kedua, Mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka akan memudahkan hisab seorang muslim pada hari kiamat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim no. 2699).
Ketiga, Dekat dengan orang miskin berarti semakin dekat dengan Allah pada hari kiamat
Dalam hadits Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang miskin pada hari kiamat”. ‘Aisyah berkata, “Mengapa –wahai Rasulullah- engkau meminta demikian?” “Orang-orang miskin itu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya. Wahai ‘Aisyah, janganlah engkau menolak orang miskin walau dengan sebelah kurma. Wahai ‘Aisyah, cintailah orang miskin dan dekatlah dengan mereka karena Allah akan dekat dengan-Mu pada hari kiamat”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi no. 2352)
Keempat, Mencintai orang miskin adalah landasan kecintaan pada Allah
Para ulama menjelaskan bahwa mencintai orang miskin adalah landasan kecintaan pada Allah. Karena orang miskin tidaklah memiliki materi dibanding orang kaya. Namun seseorang harus mencintai si miskin itu karena Allah, artinya semakin si miskin itu beriman, ia pun semakin menaruh cinta padanya. Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena-Nya, memberi karena-Nya, dan tidak memberi juga karena-Nya, maka ia telah sempurna imannya” (HR. Abu Daud no. 4681, Tirmidzi no. 2521, dan Ahmad 3: 438).
Kelima, Mencintai orang miskin termasuk dalam wasiat Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat pada Abu Dzar Al Ghifari di mana Abu Dzar berkata, “Kekasihku (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau menasehatiku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia” (HR. Ahmad 5: 159).