Rabu, Februari 19, 2025

Lihat Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Polsek Tombolopao Saat Bantu Warga Dorong Mobil Mogok

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aksi heroik kembali dipertontongkan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Tombolopao Gowa Bripka Suherman kendati dirinya di jumpai membantu warga binaannya dorong mobil yang mengalami kerusakan di tengah jalan, pada Jumat (15/11) siang.

Tindakan Bripka Suherman ini menyita banyak perhatian warga. Pasalnya, pemandangan seperti ini jarang di jumpai pada masa terdahulu.

Dikatakan oleh Imran (35), “Kini Polri telah berubah, kehadirannya kini betul telah dirasakan di tengah warga,” ucap Imran/warga.

Ditempat yang sama seorang warga mengatakan, “Bripka Suherman memang di kenal sangat bermasyarakat dan hampir disetiap kegiatan warga ia hadir membantu,” kata warga yang identitasnya enggan di sebutkan.

Seacara terpisah Kapolsek Tombolopao Gowa Iptu H. Jamarang menaggapi bahwa hal yang dilakukàn oleh Bripka Suherman adalah hal yang biasa saja, Dikatakan, “inilah Polisi masa kini yang siap melayani sebagaimana Program Kapolri tentang penataan kelembagaan di bidang perubahan kultur,” tutup Kapolsek.

harus siap memberikan bantuan,” kata Aiptu Jainuddin.

Aksi simpati yang ditunjukkan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Tombolopao yang sigap membantu warga mendorong mobil yang mogok merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,628
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih