Rabu, Februari 19, 2025

Lihat Pelepah Pohon Menghalangi Jalan, Patroli Polsek Bulupoddo Sigap Singkirkan

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Anggota Polsek Bulupoddo Sinjai Bripka Hamka menyingkirkan pelepah pohon kelapa yang jatuh melintang ditengah jalan saat melaksanakan patroli di Dusun Karampuang, Desa Tompobulu, Kecamatatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Kamis (06/02/20).

“Saat perjalanan Patroli menggunakan roda empat, saat melintasi jalan di dusun Karampuang Desa Tompobulu, melihat ada pelepah pohon kelapa sudah kering jatuh melintang di tengah jalan dan menghalangi kendaraan yang akan melintas, sehingga dengan segera langsung diangkat untuk disingkirkan oleh petugas patroli,” ucap Bripka Hamka.

Selain itu Bripka Hamka juga menghimbau kepada pengendara untuk berhati-hati saat melintas dilokasi tersebut, apa lagi saat angin kencang dan hujan lebat agar berhenti sejenak di rumah masyarakat atau di tempat lain yang aman untuk mengatisipasi kejadian yang tidak di inginkan seperti ranting, Pelepah Pohon jatuh atau tumbang.

Disampaikan Kapolsek Bulupoddo AKP Haeruddin apa yang dilakukan merupakan salah satu respon cepat anggota saat menjumpai suatu hal dalam patroli, Dengan upaya yang dilakukan bisa mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas maupun hal lain akibat adanya pelepah pohon yang menutup jalan.

Kesigapan Patroli Polsek Bulupoddo yang membersihkan pelepah pohon yang menghalangi jalan merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas.

Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warga negara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,628
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih