Selasa, Februari 18, 2025

Luangkan Waktu Melayat, Bhabinkamtibmas Juga Ikut Gotong Jenazah Warganya ke Pemakaman

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Bentuk kepedulian serta ungkapan rasa belasungkawa terhadap warga binaannya, Bhabinkamtibmas Polsek Pallangga Polres Gowa Aipda Erwin, mendengar salah satu warganya meninggal dunia ia langsung menyempatkan diri untuk melayat kerumah duka, Sabtu (20/07/19).

Salah satu wargnya yang berpulang keramahtullah adalah Bpk. Caco Dg Ngawing, meninggal karena sakit, almarhum juga merupakan Mitra kepolisian yang bekerja sebagai hansip di Dsn Rajaraja Desa Bungajaeya Kec Pallangga Kab Gowa.

Tak hanya untuk melayat ke rumah duka, Bhabinkamtibmas Aipda Erwin terlihat mengangkat Keranda Jenazah Almarhum menuju ke tempat pemakaman umum untuk dimakamkan.

Insya Allah Almarhum segala amal baiknya diterima Allah Swt, dan diampuni segala dosa dosanya, kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan untuk tabah dan sabar, menghadapi cobaan ini, Tutur Aipda Erwin

Di tempat terpisah, Kapolsek Pallangga Akp Hendra Suyanto mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian dan dukacita bhabinkamtibmas kepada warga binaan, Karena ini merupakan bagian dari pelayanan kepada warga masyarakat, selaku bhabinkamtibmas harus hadir di tengah tengah warga masyarakat baik suka maupun duka,” pungkas Kapolsek.

Kepedulian seorang anggota Bhabinkamtibmas kepada masyarakatnya bukan hanya terikat dengan kewajibannya sebagai pemelihara Kamtibmas namun juga sebagai sesama hamba Allah yang sudah merupakan satu kewajiban sebagai seorang muslim, Bhabinkamtibmas Polsek Pallangga hadir melayat dan juga mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir sebagai wujud empati.

Untuk membangun dampak positif pada tubuh Polri dibutuhkan kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dikehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi.

Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,609
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih