Kamis, November 6, 2025

Luar Bias, Dua Polisi Ini Bantu Warga Padamkan Kebakaran di Kebun Warga

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Untuk mencegah meluasnya penyebaran api akibat terjadinya kebakaran di kebun warga di perbatasan Lingkungan Cikoro, Kel. Cikoro dan Lingkungan Campagaya Kel. Malakaji Kecamatan Tompobulu, maka pemadaman perlu dilakukan dengan cepat, Rabu (23/10/19) Sore.

Hal tersebut terlihat ketika Kapolsek Tompobulu Iptu Hasbullah bersama Bhabinkamtibmas Brigpol Andi Muh. Ikhsan dan warga sekitar berjibaku memadamkan api dengan menggunakan alat penyemprot milik Tim Manggala Agni.

Saat ditemui Kapolsek mengatakan bahwa semoga dengan pemadaman dan penyemprotan yang dilakukan ini dapat memadamkan api dengan cepat dan tidak merambat ke rumah warga.

“Hingga saat ini kami masih mencari penyebab kebakaran yang terjadi di lokasi tersebut dan masih di lakukan penyelidikan” ujar Kapolsek.

Untuk mengantisipasi meluasnya titik api, Personil Polsek Tompobulu bersama warga hingga kini tetap siaga di lokasi kebakaran.

Kepedulian yang ditunjukkan oleh Kapolsek Tompobulu Iptu Hasbullah bersama Bhabinkamtibmas yang turun  membantu warga memadamkan kebakaran merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 7,263
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih