Monday, February 17, 2025

Luar Biasa, Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Mappakasunggu Ini Bantu Warga Buat Keranda Mayat

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Toleransi yang tinggi itulah yang tergambarkan oleh sosok anggota Polri yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Paddinging, Polsek Mappakasunggu Brigpol Mustari membantu warganya membuat keranda jenazah, Ahad (17/11/19).

Bhabinkamtibmas ini datang dan ikut mengantar jenazah ke pemakaman, informasi yang diterima Brigpol Mustari atas meninggalnya warganya Dg. Lino (60) karena sakit yang yang dideritanya di Dusun Paddinging 1, Desa Paddinging, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar.

Brigpol Mustari langsung melayat untuk memberikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, “Hal tersebut saya lakukan karena kita sebagai sesama manusia harus memiliki toleransi dan saling membantu antar sesama,” ungkap Mustari.

Lebih lanjut Mustari mengatakan bahwa selain berikan belasungkawa kepada keluarga duka, berkewajiban menyampaikan pesan kamtibmas kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan agar tidak melakukan tindakan melawan hukum, namun Polisi tetaplah manusia sosial.

Kepedulian yang ditunjukkan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Mappakasunggu yang turun langsung membantu warga membuat keranda mayat sekaligus ikut melayat merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,373
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih