Rabu, Februari 19, 2025

Luar Biasa, Dua Kapolsek di Enrekang Bahu-Membahu Evakuasi Pohon Tumbang

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Luar biasa, Kapolsek Cendana dan Kapolsek Maiwa Polres Enrekang bahu-membahu mengevakuasi pohon tumbang yang melintang di atas jalan poros Kecamatan Cendana – Kecamatan Enrekang, Selasa (19/11/19).

Kapolsek Cendana AKP Paku Alam mengatakan bahwa sepulang dari Polres Enrekang yang beriringan dengan Kapolsek Maiwa kemudian mendapati adanya pohon tumbang yang melintang di jalan raya.

Sehinggah dengan sigab Kapolsek Cendana dan Kapolsek Maiwa bersama personilnya turun dari kendaraan untuk mengevakuasi pohon yang tumbang yang menutupi sebagian bahu jalan yang mengakibatkan macet yang dibantu oleh warga setempat.

“Pohon tumbang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur disertai angin kencang,” jelas Kapolsek Cendana

“Pohon tumbang dievakuasi dengan menggunakan alat seadanya bersama dengan warga. Selanjutnya batang dan ranting pohong dipotong dan dipindahkan agar tidak membahayakan pengguna jalan atau menggangu arus lalu lintas,” jelas Kapolsek Maiwa AKP Tu’ba Patanggu

Sekitar Setengah Jam akhirnya pohon tumbang berhasil di evakuasi. Arus lalu lintas di lokasi kembali normal.

Kapolres Enrekang AKBP Endon Nurcahyo, S.IK menghimbau agar warga lebih berhati-hati dalam mengantisipasi datangnya kejadian serupa. Mengingat saat ini mulai masuk musim penghujan dan disertai angin kencang.

Aksi bersih-bersih yang dilakukan dua Kapolsek di Enrekang yang mengevakuasi pohon tumbang merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,631
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih