Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Unit Reskrim Polsek Wara berhasil mengungkap pencuri ayam yang sempat viral di media sosial. Pelaku berinisial MH (17), warga Pantai 2 Songka Kel urahan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo.
Video pemuda itu saat menjalankan aksinya terekam CCTV dan viral di media sosial. Panit Reskrim Polsek Wara, Ipda A Akbar mengatakan MH melakukan pencurian di salah satu rumah di BTN Hartaco, Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Rabu (12/5/2021) malam.
“Tanggal 04 Mei 2021 sekira pukul 12:00 Wita pelaku bersama seorang temannya menggunakan sepeda motor ke rumah korban dengan menggunakan motor Beat di BTN Hartako, Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo. Mereka kemudian mengambil seekor ayam. Aksinya terpantau dari CCTV yang berada di rumah korban dan kemudian viral di media sosial,” ungkap Ipda A Akbar.
Menanggapi hal itu, polisi kemudian bergerak cepat dan berhasil mengetahui keberadaan pelaku.
“Setelah menerima laporan dari korban, kami melakukan penyelidikan dan berhasil mengetahui keberadaan pelaku. Saat itu pelaku sedang berada di depan SMP 4 Palopo dengan menggunakan motor Jupiter Z1, sehingga tim melakukan pengejaran terhadap Pelaku dan kemudian berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku,” urainya.
“Saat diamankan, MH mengakui semua perbuatannya yaitu melakukan tindak pidana pencurian, sebagaimana dimaksud dalam pasal 362 KUHPidana,” pungkasnya.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Palopo, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.