Rabu, Februari 19, 2025

Masuk Sekolah, Binmas Polres Sinjai Berikan Penyuluhan Bahaya Radikalisme

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Polres Sinjai kembali melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang bahaya radikalisme, terorisme, aliran kepercayaan yang sesat, intoleran dan anti pancasila di SMP Negeri 1 Sinjai, Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sabtu (30/11/19).

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kasat Binmas Polres Sinjai Akp Bakhtiar selaku Kasubbag Satgas Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) bersama personil yang terlibat Operasi Bina Waspada Lipu 2019 sesuai surat perintah kapolres sinjai.

Kegiatan yang dihadiri para guru dan segenap siswa / siswi SMP Negeri 1 Sinjai Timur, dan kegiatan ini bertujuan untuk membina generasi muda bangsa dalam memahami nilai – nilai Pancasila sebagai dasar Negara.

Kasat Binmas Polres Sinjai mengajak kepada seluruh siswa SMP Negeri 1 Sinjai Timur untuk bersama sama menciptakan situasi kamtibmas yang aman, baik dalam lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat umum, diharapkan para siswa tidak mudah terpancing terpropokasi oleh isu-isu yang menyesatkan.

Bahwa dalam rangka peningkatan kewaspadaan untuk menghindari ancaman, bahaya masuknya pengaruh paham radikalisme dan terorisme kita satukan tekat untuk menolak dan melawan serta tidak memberi ruang.

Kasat Binmas Polres Sinjai Akp Bakhtiar pada kesempatan tersebut juga mengharapkan kepada para siswa / siswi sebagai generasi penerus bangsa agar tidak mudah terpengaruh terhadap Paham Radikalisme, Anti Pancasil serta Terorisme yang ingin menghancurkan bangsa.

Setelah mendengar penyuluhan, para siswa /siswi menyatakan sikap mendukung Polres Sinjai untuk mencegah paham radikalisme, terorisme, aliran kepercayaan yang sesat, intoleran dan anti pancasila untuk mewujudkan kamtibmas yang kondusif diwilayah hukum Polres Sinjai.

Untuk mengetahui tentang sebab-sebab mudahnya seseorang masuk dalam perangkap paham radikal, mari kita simak beberapa alasan yang menyebabkan seseorang mudah terpapar paham radikal, dikutip dari almanhaj.or.id, diantaranya adalah :

1.Kebodohan umat terhadap agama terutama masalah aqidah dan hukum-hukum jihad.

Tatkala kebodohan dan kemunduran terhadap pemahaman agama tersebar di tengah-tengah masyarakat Islam, terutama generasi muda, maka ini menjadi ladang subur bagi aliran-aliran sesat untuk menyebarkan doktrin-doktrin mereka termasuk gerakan Radikalisme terutama dikalangan generasi muda. Pembodohan tersebut ada terprogram dalam sistem pendidikan dan ada pula yang tidak disengaja.

2.Jauh dari bimbingan Ulama dalam mempelajari dan memahami ajaran agama.

Mempelajari agama dengan acara otodidak atau belajar agama bukan kepada ahlinya adalah diantara penyebab utama lahirnya berbagai kesesatan dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Yang salah bukan agama, akan tetapi cara dan jalan yang ditempuh dalam memahaminya. Oleh sebab itu Allah Azza wa Jalla perintahkan agar bertanya kepada ahlinya.

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu (Ahlinya) jika kamu tidak mengetahui. (QS. An-Nahl :43)

3.Adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang sengaja membenturkan antara umat Islam dengan pihak penguasa.

Sehingga ada kekhawatiran dari pihak penguasa akan terjadinya Islamisasi terhadap sebuah bangsa. Lalu dianggap dapat mengganggu keamanan dan persatuan bangsa. Kesalahan ini tidak bisa dibebankan pada pihak tertentu, tetapi dari kedua belah pihak terdapat kesalahan.

Karena diantara aktivis dakwah ada yang menjadikan isu Islam sebagai batu loncatan untuk memuaskan nafsu politiknya. Tetapi perlu diyakini oleh semua penegak bangsa ini bahwa Islam adalah perekat persatuan bangsa.

Islam menyuruh pemeluknya untuk taat kepada penguasa dalam segala kebenaran. Islam mengharamkan tindakan-tindakan yang dapat melemahkan penguasa walau terdapat penyimpangan di tengah-tengah penguasa.  Hal ini ditekankan oleh setiap Ulama dalam kitab-kitab aqidah Ahlussunnah wal jama’ah.

4.Ghuluw (ekstrim) dalam pemahaman dan pengamalan agama dari sebagian generasi muda Islam.

Semangat beragama yang tidak diiringi dan didukung oleh pengetahuan agama yang cukup dan pemahaman yang benar sering membawa kepada sikap ekstrim dalam bersikap dan bertindak.

Sesungguhnya setan dalam menjerumuskan manusia kedalam kesesatan itu dengan memanfaatkan dua pintu yakni pintu syahwat (maksiat) dan pintu syubhat (Kerancuan pemikiran).

Jika seseorang gila syahwat maka setan akan menyesatkanya melalui pintu maksiat. Dan bila seseorang senang berbuat taat, maka setan akan menyesatkan melalui pintu bid’ah atau ghuluw. Hal ini terjadi jika keta’atan tersebut tidak berdasarkan kepada ilmu dan sunnah.

5.Kemungkaran merajalela ditengah masyarakat, baik dari segi akhlak maupun pemikiran.

Alasan kebebasan dalam berfikir dan bersikap telah membuka pintu lebar-lebar bagi para penyembah hawa nafsu dan kaum zindiq untuk merusak ajaran agama. Ini lebih tepat kalau kita sebut kebablasan bukan kebebasan.

Kebebasan seperti ini sangat sulit untuk dibedakan dengan kebebasan hutan belantara dengan kebebasan manusia yang memiliki akal. Sebaliknya bila ada orang yang menjalankan ajaran agama secara benar dianggap melanggar kebebasan. Kebebasan sepihak ini membuat sebagian pihak tidak senang dan memicu tindak Radikal ditengah-tengah masyarakat.

Related Posts

1 of 1,636
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih