Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolres Sinjai AKBP Sebpril Sesa, didampingi beberapa perwira Polres Sinjai dan Bhayangkari melakukan aksi sosial dengan berbagi rezki.
Aksis sosial ini berupa bantuan semen sebanyak 25 Sak untuk pembangunan Mesjid Nurul Bayam di dusun Sabbang, Desa Kanrung, Kecamatan Sinjai Tengah, Kamis (17/01/19).
Selain itu, Kapolres Sinjai juga mengunjungi 3 (tiga) warga kurang mampu dan berikan bantuan sembako diantaranya Colli, umur (70) di lingkungan Bongkong, Kelurahan Samaenre, Jumiati (65) dan Cati (60) dilingkungan Takkuro, Kelurahan Samaenre.
Sebpril Sesa, mengatakan, kegiatan ini adalah bagian bentuk kepedulian kepada sesama manusia khususnya untuk pembangunan rumah ibadah mesjid dan warga yang betul-betul membutuhkan uluran tangan sesama.
“Aksi kita ini adalah berbagi rezeki dari tuhan, Allah SWT hasil dari program seribu rupiah Sebanyak 25 sak semen pembanguan masjid. Semoga ini bermanfaat dan pembangunan mesjid cepat selesai dan bantuan sembako kepada tiga warga kurang mampu, semoga ini pula bermanfaat sedikit meringankan beban dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya,” ujarnya.
Dikatakan jika hal Ini sebagai bentuk ungkapan syukur dari Polres Sinjai terhadap rezeki dari yang maha kuasa dengan berbagi seperti ini. “ Kegiatan ini memang telah di programkan sebelumnya. Dan kita percaya dengan berbagi rezeki kepada sesama juga akan mendapat ganjaran yang lebih dari Tuhan,” pungkasnya.
Sementara itu, bantuan semen yang diserahkan Kapolres Sinjai disambut baik oleh pengurus Masjid Andi Muh. Nur, Ia pun tak luput mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Sinjai bersama jajarannya.
“ Mewakili jamaah Masjid Nurul Bayam beserta masyarakat setempat sekali lagi mengucapkan terima kasih. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi pembangunan masjid kita,” ungkapnya. (Humas Polres Sinjai)
Membangun masjid punya keutamaan yang besar. Bahkan bila kita membangun bagian kecil saja tetap punya keutamaan.
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Mafhash qathaah dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di tempat tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.
Ibnu Hajar dalam Al-Fath (1: 545) menyatakan,
“Maksud dari “siapa yang membangun masjid” digunakan isim nakirah yang menunjukkan keumuman, sehingga maksud hadits adalah siapa yang membangun masjid besar maupun kecil. Dalam riwayat Anas yang dikeluarkan oleh Tirmidzi yang mendukung yang menyatakan dengan masjid kecil atau besar.”
Masih melanjutkan penjelasan Ibnu Hajar, yang diterangkan dalam hadits di atas adalah cuma bahasa hiperbolis. Karena tak mungkin tempat burung menaruh telur dan menderum yang seukuran itu dijadikan tempat shalat. Ada riwayat Jabir semakin memperkuat hal ini.
Sebagian ulama lainnya menafsirkan hadits tersebut secara tekstual. Maksudnya, siapa membangun masjid dengan menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur; atau bisa jadi caranya, para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang punya bagian kecil seukuran tempat burung bertelur; ini semua masuk dalam istilah membangun masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.
Berarti penjelasan Ibnu Hajar di atas menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen saja atau bahkan menyumbang satu bata saja, sudah mendapatkan pahala untuk membangun masjid.
Penulis : Sumarwan