Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kepedulian peronel jajaran Polres Bone kembali terlihat, kali ini Kapolsek Ajang Ale AKP Gani menyerahkan 10 sak semen untuk pembangunan Masjid Nurul Ijtihad yang berada di Lingkungan Sulilie Kelurahan Pompanua Kecamatan Ajang Ale Kabupaten Bone, Selasa (12/3/19).
Kapolsek Ajang Ale bersama anggotanya bersama-sama menuju ke lokasi tempat pembangunan masjid tersebut untuk membawa semen sebagai wujud kebersamaan dan kepedulian anggota Polri khususnya Polsek Ajang Ale terhadap warga termasuk memberi sumbangan untuk pembangunan Masjid yang nantinya akan digunakan secara bersama-sama melaksanakan ibadah lima waktu.
AKP Gani menuturkan bahwa semen ini adalah hasil sumbangan yang terkumpul dari masing-masing anggota Polsek Ajang Ale sebanyak Rp 2000 perhari. “Alhamdulillah kami bisa memberi sumbangan, walaupun tidak banyak namun kami harap semoga berkah dan ini adalah hasil dari sumbangan yang terkumpul dari masing-masing anggota sebanyak Rp 2000 perhari,” ungkap Gani.
Menerima pemberian dari orang lain tentu menimbulkan rasa senang dari dalam hati, apa lagi saat dibutuhkan, hal inilah yang dirasakan oleh H. Muin selaku koordinator pembangunan masjid saat menerima semen tersebut.
“Terima kasih Pak sudah mau membantu kami, semoga apa yang bapak berikan bernilai ibadah di sisi Allah,” kata Muin.
Apa yang dilakukan jajaran Polsek Ajang Ale yang menyisihkan gajinya untuk memberi bantuan pembangunan masjid mempunyai keutamaan yang besar disisi Allah ta’ala. Bahkan bila kita membangun bagian kecil saja tetap punya keutamaan. Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Mafhash qathaah dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di tempat tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.
Ibnu Hajar dalam Al-Fath (1: 545) menyatakan,
“Maksud dari “siapa yang membangun masjid” digunakan isim nakirah yang menunjukkan keumuman, sehingga maksud hadits adalah siapa yang membangun masjid besar maupun kecil. Dalam riwayat Anas yang dikeluarkan oleh Tirmidzi yang mendukung yang menyatakan dengan masjid kecil atau besar.”
Masih melanjutkan penjelasan Ibnu Hajar, yang diterangkan dalam hadits di atas adalah cuma bahasa hiperbolis. Karena tak mungkin tempat burung menaruh telur dan menderum yang seukuran itu dijadikan tempat shalat. Ada riwayat Jabir semakin memperkuat hal ini.
Sebagian ulama lainnya menafsirkan hadits tersebut secara tekstual. Maksudnya, siapa membangun masjid dengan menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur; atau bisa jadi caranya, para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang punya bagian kecil seukuran tempat burung bertelur; ini semua masuk dalam istilah membangun masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.
Berarti penjelasan Ibnu Hajar di atas menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen saja atau bahkan menyumbang satu bata saja, sudah mendapatkan pahala untuk membangun masjid.
Penulis : Qadri