Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Turut berduka cita, Kapolsek Polongbangkeng Utara (Polut) AKP H Andi Herman Syah beserta anggotanya menghadiri rumah duka istri Almarhumah Aiptu H Muh Sabir personil Binmas Polres Takalar di Kelurahan Manongkoki, Kec. Polut, Rabu (20/02/19).
Kehadiran Kapolsek beserta Anggota dalam takziah tersebut, sebagai wujud rasa empati dan turut berduka dari pihak Polsek Polongbangkeng Utara pada khususnya dan pada umumnya terhadap warga masyarakat yang meninggal dunia.
Keluarga duka juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kapolsek yang telah menyempatkan diri untuk datang melayat, “Masyarakat yang hadir dirumah duka juga sangat mengapresiasi dengan kegiatan positif yang dilakukan oleh Kapolsek Polut dan anggotanya,” ungkap salah satu warga yang hadir.
“Tidak ada yang pasti di dunia ini kecuali kematian, Mari kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian itu dengan beribadah sesuai keyakinan masing-masing, menjalani tugas Kepolisian dengan tulus dan ikhlas juga merupakan bagian dari ibadah,” nasehat Kapolsek.
Dari peristiwa tersebut kembali kita memetik pelajaran berharga bahwa kematian itu tak bisa dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Seperti perkataan Umar bin Abdul Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi)
Ingatlah, tak mungkin seorang pun lari dari kematian,
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumuah: 8).
Harus diyakini kematian tak bisa dihindari,
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Semua pun tahu tidak ada manusia yang kekal abadi,
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya: 34).
Yang pasti Allah yang kekal abadi,
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).
Lalu setiap jiwa pasti akan merasakan kematian,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti.” (Tafsir Al Quran Al Azhim, 3: 163).
Jadilah mukmin yang cerdas,
Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).
Penulis : Sumarwan
