Rabu, Februari 19, 2025

Melayat Kerumah Duka, Cara Bhabinkamtibmas Polsek Parangloe Ungkapkan Belasungkawa

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai bentuk kepedulian serta ungkapan rasa belasungkawa, Bhabinkamtibmas Polsek Parangloe Polres Gowa Aiptu Jusman Tayeb selaku Bhabinkamtibmas Desa Lonjoboko menyempatkan diri untuk datang melayat kerumah salah satu warganya yang meninggal dunia Amarhum Patuh Daeng Pakka di Kapung Tombongi Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Gowa, Rabu (25/09/19).

Dengan kedatangan Bhabinkamtibmas lonjoboko ini kerumah Warganya yang sedang berduka menunjukkan kepedulian kepada masyarakatnya, Bukan hanya terikat dengan kewajibannya sebagai pemelihara kamtibmas namun juga sebagai sesama hamba Allah sudah merupakan satu kewajiban untuk hadir melayat dan menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum.

“Kehadiran kami di rumah Almarhum Patu Daeng Pakka yang meninggal karena sakit ini sebagai bentuk kepedulian kepada warga binaan sekaligus memanjakan doa kepada almarhum semoga amal ibadhnya diterima disisi Tuhan YME dan keluarga ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Jusman

Kapolsek Parangloe Akp Hambali saat ditemui mengatakan kehadiran Bhabinkamtibmas di tengah masyarakat saat berduka sangat membantu untuk memberikan semangat keluarga Almarhum yang sedang mengalami kehilangan orang yang disayanginya dan juga masyarakat sangat mengapresiasi dengan kegiatan positif yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Lonjoboko ini,” terang Hambali.

Kepedulian personel Polsek Parangloe yang hadir melayat dirumah duka merupakan bentuk penghormatan terhadap jenazah maupun keluarga jenazah, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim ada enam, yaitu:  (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah ia, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”. (HR. Muslim).

Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)

Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).

Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Related Posts

1 of 1,628
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih