Monday, February 17, 2025

Melayat Kerumah Warga yang Berduka, Wujud Empati Bhabinkamtibmas kepada Masyarakat

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sikap empati kembali ditunjukkan Bhabinkamtibmas Polsek Tondong Tallasa Brigpol Abd.Kadir saat meluangkan waktu melayat kerumah warga yang berduka di Kampung Parang Lombasa, Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Jumat (13/12/19).

Kehadiran Bhabinkamtibmas selain sebagai wujud rasa turut berduka cita juga untuk memberikan dukungan moril dan menghibur keluarga yang ditinggalkan agar dapat diberi kesabaran, keikhlasan dan ketabahan dalam menerima cobaan.

Bhabinkamtibmas juga turut mendoakan agar almarhum diberi tempat yang layak di sisi-Nya dan amal ibadahnya semasa hidup diterima oleh Allah ta’ala.

Selain itu kehadiran Bhabinkamtibmas juga sebagai bentuk kepedulian kepada warga dan sebagai wujud kedekatan dan sinergi antara Bhabinkamtibmas dengan warga binaannya senantiasa terjaga baik dalam suka maupun duka.

Sesuai informasi dari pihak keluarga, jenazah almarhum rencananya akan dikebumikan di TPU Pumbonrolo Dusun Parang Lombasa, Desa Bantimurung setelah pelaksanaan sholat Jum’at.

Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Tondong Tallasa yang hadir melayat dirumah warganya yang berduka merupakan wujud empati terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)

Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)

Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).

Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”

Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Related Posts

1 of 1,371
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih