Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Pelaksanaan Operasi Keselamatan 2021 Satuan lalu lintas Polres Sinjai memberikan himbauan tentang protokol kesehatan kepada pengguna jalan dan mengajak kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan mudik, Senin (19/04/2021).
Dalam pelaksanaan, Satuan Lalu Lintas Polres Sinjai menghimbau warga tertib berlalu lintas dan mengedukasi protokol kesehatan untuk dilarang mudik, pakai masker, budayakan rajin mencuci tangan, tetap jaga jarak dan hindari kerumunan, sekaligus membagi-bagikan masker guna mencegah penyebaran Covid-19.
Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan guna mencegah penyebaran covid 19 pada bulan Suci Ramadhan tahun ini.
Selain menghimbau masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dan larangan mudik juga akan selalu mensosialisasikan Operasi keselamatan 2021 di Radio suara bersatu FM milik pemerintah Kabupaten Sinjai.
Sementara itu, Kapolres Sinjai Akbp Iwan Irmawan, S.Ik.,M.Si memberikan apresiasi kepada Sat Lantas Polres Sinjai dan berharap kepada masyarakat Kabupaten Sinjai dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di bulan Suci Ramadhan untuk tetap mematuhi ptotokol kesehatan dan menghindari kerumunan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Bagi-bagi masker yang dilakukan Satlantas Polres Sinjai tidak lain bertujuan untuk mencegah serta memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 di Kab. Enrekang.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.