Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Seorang Akademisi sekaligus Muballigh Makassar Dr. Abdul Wahid, MA menyebut Operasi Ketupat yang dilakukan aparat Kepolisian adalah upaya menjawab kebutuhan masyarakat dari gangguan kamtibmas.
Polri dan masyarakat tidak bisa dipisahkan, hubungan keduanya bagaikan keberadaan tangan kanan dan kiri pada tubuh manusia. Walau diketahui masing-masing tangan memiliki posisi dan peran yang berbeda, namun keduanya saling bersinergi dan melengkapi.
Demikian pula dengan hubungan Polri dan masyarakat, keduanya memiliki tupoksi yang berbeda namun saling membutuhkan dan melengkapi. Secara kelembagaan Polri membutuhkan pengakuan, apresiasi dan ingin dicintai oleh masyarakat dari seluruh kinerjanya.
Selanjutnya masyarakat membutuhkan Polri seiring dengan kebutuhannya terhadap rasa aman itu sendiri yang merupakan salah satu kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan manusia.
Hal ini sejalan dengan pesan Nabi saw. dalam salah satu hadisnya. “Salah satu ukuran kebahagiaan manusia adalah ketika Allah anugerahkan ia lingkungan dan keluarga yang aman dari berbagai gangguan kejahatan dan penyakit” (HR. Thabrani).
Dalam konteks itulah, Polri menggelar “Operasi Ketupat” dimulai sejak 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Hal ini dilakukan dalam rangka pengamanan seiring pelaksanaan lebaran.
Disetiap kegiatannya termasuk dalam Operasi Ketupat Polri berkolaborasi dengan TNI dan jajaran terkait. Semua ini dilakukan oleh Polri untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, mengamati secara langsung dinamika kamtibmas yang terjadi di lapangan sehingga berbagai potensi gangguan kamtibmas yang berkenaan dengan pelaksanaan lebaran khususnya, bisa dicegah sejak dini dan direspons dengan cepat.
Untuk itu, dengan hadirnya jajaran Polri di tengah masyarakat melalui kegiatan Operasi Ketupat diwujudkan dengan berdirinya posko-posko pengamanan tentu akan meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat, karena sebagaimana diketahui di setiap pelaksanaan hari lebaran baik sebelum dan setelahnya potensi terjadinya tindak kejahatan dan gangguan kamtibmas lainnya sangat rentan terjadi bahkan kadang cenderung meningkat dibanding dengan hari-hari biasanya.
Terlebih gangguan kamtibmas ini semakin potensial terjadi karena saat ini bangsa kita tengah sakit terutama dari aspek ekonomi sebagai akibat dari terjangan pandemi Covid-19 yang lebih satu tahun menyerang dunia termasuk Indonesia, sehingga membuat pelaku kejahatanpun bertindak nekat demi sebuah rupiah.
Menyadari akan hal tersebut, maka kehadiran Polri sangat dibutuhkan oleh masyarakat walau diketahui tugas dalam menjaga keamanan atau kamtibmas sejatinya tidak hanya dibebankan kepada Polri namun semua elemen bangsa harus terlibat aktif saling bahu-membahu antar satu dengan lainnya sesuai kapasitas dan tupoksinya masing-masing.
Polri sebagai perpanjangan tangan negara sebagaimana telah diatur dalam konstitusi sudah dapat dipastikan akan selalu siap siaga dan berada digarda terdepan dalam memberikan pelayanan, pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat; sehingga situasi kamtibmas di seluruh wilayah Indonesia tetap terjaga dengan baik khususnya pasca hari lebaran idul fitri.
Kehadiran Polri dalam memberikan jaminan kamtibmas berkenaan dengan pelaksanaan lebaran melalui Operasi Ketupat dimana setiap satuan kerja mulai tingkat Mabes, Polda, hingga Polsek diintruksikan oleh Kapolri Jenderal Sigit untuk mendirikan posko-posko pengamanan di tempat-tempat yang dianggap strategis dan representatif demi memberikan rasa aman kepada masyarakat tentu salah satu langkah yang positif.
Menindaklanjuti instruksi Kapolri tersebut di atas, Polda Sulsel pun segera melakukannya menurut Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan, Operasi Ketupat di wilayah hukum Polda Sulsel dipastikan siap melayani masyarakat yang akan melaksanakan lebaran di tahun 2021, hal diungkapkan saat ia dan sejumlah PJU Polda Sulsel mendampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam melakukan pemantauan di sejumlah posko pengamanan dua hari sebelum lebaran.
Selanjutnya pasca lebaran Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam kembali terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pemantauan terhadap posko penyekatan mudik Maros-Bone di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, pada Minggu (16/5/2021), didampingi Bupati Maros dan Dandim 1422 Maros Letkol Inf Budi Rahman.
Hal ini tentu adalah langkah yang baik dan perlu diapresiasi oleh masyarakat, sebab hal tersebut disamping memberi rasa aman kepada masyarakat namun di sisi lain masyarakat menilai Polda Sulsel di bawah kepemimpinan Irjen Pol Merdisyam telah mampu menjalin komunikasi dan sinergi dengan baik dengan jajaran TNI dan Pemerintah Daerah yang endingnya demi mewujudkan rasa aman kepada masyarakat khususnya di musim lebaran ini.
Akhirnya sebagai bagian dari masyarakat berharap semoga situasi kamtibmas ini tetap terjaga dengan baik di Sulawesi Selatan dan daerah lainnya di Indonesia agar seluruh aktifitas masyarakat tidak terganggu terlebih saat ini bangsa kita masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga kita sebagai bangsa dituntut untuk tidak boleh lengah, sebab sedikit saja kita lengah dalam menerapkan protokol kesehatan yang telah dicanangkan pemerintah, maka bisa fatal akibatnya.